Karakterisasi Kualitas Lingkungan Dan Biota Di Sungai Pesouha Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara
Abstract
FEBRINA RISKY AMELIA. Karakterisasi Kualitas Lingkungan Dan Biota Di Sungai Pesouha Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Dibimbing oleh HEFNI EFFENDI dan BUDI KURNIAWAN.
Sungai Pesouha adalah sungai yang berada di lokasi pertambangan nikel di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka dengan panjang aliran ± 96 km dari hilir. Aktivitas masyarakat di sempadan sungai dapat mengakibatkan terjadi perubahan kualitas air sungai Pesouha sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui kondisi lingkungan Sungai Pesouha secara menyeluruh.
Hasil analisis status mutu Sungai Pesouha dengan metode Indeks Pencemaran, diklasifikasikan Kondisi baik sampai dengan Tercemar ringan dengan nilai indeks berkisar antara 0.73 – 2.47. Hasil analisis Indeks kualitas air modifikasi Indonesia (IKA-INA) menunjukkan nilai indeks yang berkisar dari 79.2 hingga 90.93, dengan kriteria mulai dari Cukup Baik hingga Sangat Baik. IKA-INA) mempunyai nilai 79,2 hingga 90,93 dengan kriteria Cukup Baik hingga Sangat Baik. Analisis korelasi-regresi membentuk korelasi linier positif antara lain: Kromium heksavalen ( Cr 6+ ), besi (Fe) dan TSS. Analisis neraca massa menentukan usulan baku mutu air limbah untuk parameter Nikel, Krom heksavalen, Besi, Seng, TSS, Kadmium, Tembaga, Kobalt. Selain itu terdapat beberapa parameter pencemar yang beban cemarannya harus diturunkan diantaranya, Nikel, Krom heksavalen, dan TSS. Sampel sedimen dianalisis dengan metode Contaminant Factors selanjutnya diketahui faktor kontaminasi logam berat terhadap sedimen tertinggi Ni
> Cr Total > Cu > Cd > Pb. Analisis Pollution Load Index menunjukkan Sungai Pesouha diklasifikasikan tidak tercemar, dengan nilai <1. Selanjutnya Potential Ecological Risk Index menunjukkan beberapa parameter logam pada sedimen sungai yang diukur memiliki potensi resiko lingkungan ekologi yang tinggi, dengan nilai potensi resiko ekologi tertinggi mulai dari parameter Ni > Cr Total > Cu > Cd
> Pb.
Analisis Potential Toxicity Response Index untuk mengakumulasikan keterpaparan logam berat (Nikel, Kromium Total, Tembaga, Kadmium, dan Timbal) pada sedimen di lingkungan perairan, berdasarkan hasil diketahui nilai indeks respons toksisitas potensial perairan Sungai Pesouha cukup bervariasi, diklasifikasikan cukup rendah pada dua titik pengambilan sampel yakni T2 yang berlokasi di hulu pertambangan nikel utara PT. ANTAM Tbk. UBPN Kolaka dan S13 yang merupakan titik sampel yang telah melewati sawah dan pemukiman warga Desa Pesouha, selain pada kedua titik tersebut kandungan logam berat pada sedimen dapat menimbulkan risiko ekologis yang cukup serius dan arsenik bagi keberadaan biota di Sungai Pesouha. Sampel Biota Ikan BAF dari semua sampel sedimen menunjukkan akumulasi rendah, Analisis Target Hazard Quotients (HQ) dan Carcinogenik Risk (CR) menunjukkan tidak ada risiko kanker dan non-kanker untuk semua parameter logam berat pada Sungai Pesouha, dan TR atau Cancer risk tidak terdeteksi risiko kanker untuk parameter logam berat pada Sungai Pesouha. FEBRINA RISKY AMELIA. Characterization of Environmental Quality and Biota in Pesouha River, Pomalaa District, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi. Supervised by HEFNI EFFENDI and BUDI KURNIAWAN.
Pesouha River is located in the nickel mining area in Pomalaa District, Kolaka Regency, with a length of approximately 96 km from the downstream. Community activities along the riverbank can result in changes in the water quality of the Pesouha River, thus prompting research to comprehensively understand the environmental conditions of the Pesouha River. The analysis of the water quality status of the Pesouha River using the Pollution Index method classified it from good to slightly polluted, with index values ranging from 0.73 to 2.47. The analysis of the Modified Indonesia Water Quality Index (IKA-INA) showed index values ranging from 79.2 to 90.93, with criteria ranging from Fair to Very Good. The analysis of correlation-regression formed a positive linear correlation, including Chromium hexavalent (Cr6+), Iron (Fe), and Total Suspended Solids (TSS).
Mass balance analysis determined the proposed wastewater quality standards for Nickel, Hexavalent Chromium, Iron, Zinc, TSS, Cadmium, Copper, and Cobalt. Additionally, there are several pollutant parameters whose pollutant loads need to be reduced, including Nickel, Hexavalent Chromium, and TSS. Sediment samples were analyzed using the Contaminant Factors method, revealing the highest contamination factor of heavy metals in sediments: Ni > Total Cr > Cu > Cd > Pb. Pollution Load Index analysis indicated that the Pesouha River was classified as not polluted, with values <1. Furthermore, the Potential Ecological Risk Index indicated that several metal parameters in river sediments measured have high ecological environmental risk potentials, with the highest ecological risk potential values starting from Ni > Total Cr > Cu > Cd > Pb. The Potential Toxicity Response Index analysis to accumulate exposure to heavy metals (Nickel, Total Chromium, Copper, Cadmium, and Lead) in sediment in aquatic environments showed that the potential toxicity response index values of the Pesouha River water were quite varied, classified as quite low at two sampling points: T2 located at the upstream of the northern nickel mining area of PT. ANTAM Tbk. UBPN Kolaka and S13, which is a sampling point that has passed through rice fields and residential areas of Pesouha Village. Additionally, heavy metal contents in sediments at these two points can pose significant ecological risks and arsenic risks to the existence of biota in the Pesouha River. BAF Fish Biota samples from all sediment samples showed low accumulation. Target Hazard Quotients (HQ) and Carcinogenic Risk (CR) analyses showed no significant cancer and non-cancer risks for all heavy metal parameters in the Pesouha River, and no cancer risks were detected for heavy metal parameters in the Pesouha River.