Pengaruh Jarak Tanam Bambu Betung (Dendrocalamus asper Backer.) Terhadap Persentase Tumbuh dan Produksi Empat Jenis Tanaman Obat di Kebun Bambu Blok Cikabayan, Kampus IPB Darmaga
Abstract
Bambu betung tennasuk salab satn jenis bambu yang memiliki banyak kegunaan dan sudab banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Namun pembudidayaannya sering dilakukan secara monokultnr, sehingga mengakibatkan adanya ruang kosong diantara rumpun-rumpun bambu dan penggunaan labannya menjadi tidak optimal. Salab satn a1ternatif yang dapat diterapkan adalab dengan earn melakukan penanaman tanaman obat pada laban-laban yang kosong diantara rumpun- I rumpun bambu betnng tesebut melalni sistem turnpang sari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetabui pengaruh jarak tanam tanaman bambu betung terhadap persentase tumbuh dan produksi empatjenis tanaman obat (kumis kucing, temu item, temu lawak dan lengkuas). Penelitian ini ctilaksanakan di Kebun Bambu Blok Cikabayan, Kampus IPB Darmaga pada bulan September 1999 - Mei 2000. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi: persiapan laban, persiapan bibit tanaman obat, peoanaman, pemeliharaan dan pengamatan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase tumbuh dan produksi tanaman obat. Untuk menunjang penelitian dilakukan pengumpulan data ikIim dan analisa tanah. Rancangan percobaan yang dipergunakan dalam penelitian ini untuk masing-masing jenis tanaman obat (kumis kucing, temu item, temu lawak dan lengkuas) adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan sebanyak 4 kali. Dalam rancangan ini jarak tanam tanaman bambu betung sebagai perlakuan yang terdiri dari 4 jarak tanam, yaitu kontrol/tanpa tanaman bambu (AO), 5mx5m (AI), 8mx6m (A2), 8mx8m (A3). Persentase tumbuh dan produksi (berat basah) daun tanaman obat kurnis kucing dipengaruhi oleh jarak tanam bambu betung. Rata-rata persentase turnbuh dan produksi (berat basah) daun kumis kucing tertinggi adalab pada jarak tanam bambu betung 8mx8m yaitu sebesar 99.77% (untuk persentase tumbuh) dan 1.05 kg (untuk berat basah daun). Sedangkan rata-rata persentase tumbuh dan produksi (berat basah) terendab terdapat padajarak tanam bambu betung 5mx5myaitu sebesar 65.28% (untuk persentase tumbuh)-dan 0.08 kg (untuk berat basah daun). Pada temu item, persentase tumbullnya tidak dipengaruhi oleh jarak tanam bambu betung, namun produksinya dipengaruhi oleh jarak tanam bambu betnng. Rata-rata persentase tumbuh dan produksi (berat basah) rimpang temu item tertinggi ditemukan pada jarak taoam bambu betnng 8mx8m, yaitn .. sebesar 100% (untuk persentase tumbuh) dan 8.89 kglbedeng (untuk berat basah , rimpang). Uiltuk rata-rata persentase tumbuh terendab ditemukan pada jarak tanam bambu betnng 8mx6m, yaitu sebesar 95.75% dan produksi (berat basah ) rimpang terendah ditemukan pada jarak tanam bambu betung 5mx5m, yaitu sc:besar 0.69 kglbedeng. Persentase tumbuh dan produksi (berat basah) rimpang temu lawak dipengaruhi oleh jarak tanam bambu betung. Rata-rata persentase tumbuh temu lawak tertin~gi terdapat pada jarak tanam bambu belung 8l1)X8m, yaitu sebesar 100%, sedangkan produksi (berat basah) rimpang tertinggi terdapat pada petak kontrol (tidak ada tanaman banlbu), yaitu sebesar 6.32 kglbedeng. Untuk rata-llIta persentase tumbuh terendah ditemukan pada jarak tanam bambu betung 5mx5m, yaitu sebesar 69.17 %, sedangkan produksi (berat basah) terendah dilemukan pada jarak tanam bambu 5mx5m, yaitu sebesar 1.05 kglbedeng. Persentase tumbuh dan produksi (berat basah) rimpang lenglruas dipengaruhi olehjarak tanam bambu betung. Rata-rata persentase tumbuh tanaman obat lenglruas tertinggi terdapat pada jarak tanam bambu betung 8mx8m, yaitu sebesar 100%. Sedangkan produksi (berat basah) rimpang lengkuas teringgi terdapat pada petak kontrol (tidak ada tanaman bambu), yaitu sebesar 5.28 kglbedeng. Untuk persentase tumbuh lenglruas terendah ada pada petak kontrol, yaitu sebesar 80.55 % dan produksi (berat basah) rimpang lenglruas lerendah terdapat pada jarak tanam bambu 5mx5m, yailu sebesar 0.24 kglbedeng.