Analisis Pendapatan Usahatani dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Manggis di Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi
Abstract
Kombinasi antara pendapatan yang rendah dan tingginya pengeluaran
berpotensi menyebabkan tingkat kesejahteraan rumah tangga petani manggis di
Desa Bojongkembar tidak tercapai. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis
pendapatan usahatani manggis di Desa Bojongkembar, (2) Menganalisis
pengeluaran rumah tangga petani manggis, (3) Mengidentifikasi tingkat kemiskinan
rumah tangga petani manggis. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis R/C ratio, analisis pengeluaran, serta tingkat kemiskinan rumah
tangga dengan kriteria Garis Kemiskinan BPS Kabupaten Sukabumi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Analisis pendapatan usahatani manggis di
Desa Bojongkembar menghasilkan nilai R/C ratio yang menunjukkan bahwa
usahatani menguntungkan, (2) Pendapatan dari usahatani manggis belum
memenuhi pengeluaran rumah tangga petani baik untuk konsumsi pangan maupun
non pangan serta pendapatan manggis masih rendah dibawah Upah Minimum
Kabupaten Sukabumi, dan (3) Merujuk pada Indeks Garis Kemiskinan Kabupaten
Sukabumi 2021 masih terdapat rumah tangga petani yang pengeluaran per kapita
per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Luas lahan minimal tanaman manggis yang
dapat memenuhi pengeluaran rata-rata rumah tangga petani adalah sebesar 4,65
hektar. The combination of low income and high expenditure has the potential to
cause the welfare level of mangosteen farming households in Bojongkembar Village
not to be achieved. The objectives of this study are: (1) Analyzing mangosteen
farming income in Bojongkembar Village, (2) Analyzing mangosteen farmer
household expenses, (3) Identifying the poverty level of mangosteen farmer
households. The analytical methods used in this study are R/C ratio analysis,
expenditure analysis, and household poverty level with BPS Poverty Line criteria
of Sukabumi District. The results of this study indicate that: (1) Analysis of
mangosteen farming income in Bojongkembar Village resulted in an R/C ratio
value indicating that farming is profitable, (2) Income from mangosteen farming
has not fulfilled farmer household expenditures for both food and non food
consumption and mangosteen income is still below the Sukabumi District Minimum
Wage, and (3) Referring to the Sukabumi District Poverty Line Index 2021 there
are still farmer households whose per capita expenditure per month is below the
Poverty Line. The minimum land area for mangosteen crops that can meet the
average expenditure of farmer households is 4,65 hectares.