Pendugaan Sebaran Zooplankton Dengan Metode Hidroakuistik Di Perairan Pesisir Barat Sumatra
Abstract
Jurnlah pulau di Indonesia sebanyak 17.508 pulau, panjang garis pantai 8 1.000 km dan terbentang landas kontinen yang luas, secara keseluruhan menghasilkan ekosistem yang baik dan berarti untuk daerah penangkapan ikan yang menjanjikan (Pasanbu, 1999). Masa depan perikanan Indonesia sendin (.le.~ avsa ntai dan samudera'l akan lebih berorientasi ke Lautan Hindia, karena di perairan ini persaingan terhadap kapal-kapal asing relatif kecil. Selain itu, daerah penangkapan ikan lainnya adalah Sumudera Pasifik di utara Irian Jaya, perairan utara ~ u l a i e sdi in ~ a uCti na ~elaianT. etapi, pemanfaatan yang ditujukan kepada bidang perikanan ini masih belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini dikarenakan informasi mengenai sumber daya perikanan, terutama perikanan laut masih belum mencukupi. Perairan Pesisir Barat Sumatera merupakan salah satu wilayah laut Indonesia yang kaya akan sumber daya hayati. Salah satu cara untuk menduga kekayaan sumber hayati di perairan tersebut adalah dengan mengetahui jumlah kepadatan dan kelimpahan plankton. Menduga ukuran, jumlah kepadatan dan kelimpahan plankton serta sebaran plankton dapat menggunakan pendugaan rata-rata /urge/ s~reng~dlza n buck scullering volun~ep lankton yaitu dengan menggunakan sistem hidroakustik.