Kajian Kemitraan Pada Pt. Fairco Agung Kencana
View/ Open
Date
2002Author
Utami, Darmayani
Djohar, Setiadi
Saptono. Imam Teguh
Metadata
Show full item recordAbstract
Terjadi kesenjangan ekonomi yang menyebabkan berkembangnya monopoli dan pemusatan kekuatan ekonomi di sekelompok kecil masyarakat dan daerah tertentu. GBHN 1999-2004 telah menetapkan diterapkannya ekonomi kerakyatan untuk mengatasi persolan di atas, Pemberdayaan usaha kecil menengah dan koperasi (UKM&K) menjadi prioritas bagi pemerintah. Pengembangan UKM&K akan dapat menciptakan demokrasi ekonomi, mengurangi kesenjangan ekonomi dan mendukung perubahan dari foot loose industry ke arah industri berbasis sumberdaya lokal (Sanim, 2000). Konsep kemitraan telah cukup lama diperkenalkan pemerintah bahkan pada tahun 1995 dicanangkan Gerakan Kewirausahaan Nasional. Pada saat itu BUMN diwajibkan menjadi bapak angkat dari industri kecil atau sebagai pembina sehingga tidak mengherankan bila yang timbul kemudian adalah citra belas kasihan dan keunggulan pembina dibandingkan yang dibina (Prawirokusumo, 1992). PT Fairco Agung Kencana merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan rotan yang mempunyai kemitraan dengan usaha kecil menengah. Pengolahan rotan yang dilakukan adalah dalam pembuatan furniture yang dipasarkan sebagian besar di pasar internasional. Bentuk kemitraan yang dijalin PT Fairco Agung Kencana dan mitra usahanya adalah sub-kontraktor. Kapasitas produksi perusahaan juga dapat lebih fleksibel sehingga bila perusahaan menerima diluar pesanan reguler, perusahaan tetap dapat memenuhinya. Pola kemitraan ini dimulai perusahaan pada tahun 1994 namun baru dilakukan secara intensif pada tahun 1997, saat ini memiliki 21 usaha kecil mitra. Usaha kecil mitra perusahaan biasanya terdiri dari kelompok- kelompok perajin yang tersebar dibeberapa desa. Pelaksanaan pola kemitraan selama ini dilakukan secara trial and error. Peraturan dan pelaksanaan disesuaikan menurut problem yang dihadapi saat kemitraan berlangsung. Salah satu masalah yang dirasakan oleh perusahaan dalam pelaksanaan kemitraan adalah kapasitas produksi mitra usaha yang seringkali berubah jumlahnya dan kurangnya modal usaha mitra.
Collections
- MT - Business [2031]