Kajian Implementasi Good Corporate Governance Pada Pt. Bank X
View/ Open
Date
2002Author
Patrianto, Yopi Ridarwan
Gumbira-Said, E
Saptono, Imam Teguh
Metadata
Show full item recordAbstract
Turbulensi ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 atau yang lebih dikenal sebagai "Krisis Ekonomi", telah mengakibatkan puluhan Bank mengalami kesulitan karena modalnya negatif. Sebagai akibatnya banyak bank dibekukan operasinya (BBO), dilakukan Take Over oleh Pemerintah (BTO) atau bahkan harus mengalami Likuidasi. Untuk menyelamatkan bank-bank di Indonesia, berbagai langkah kebijakan di tempuh oleh Pemerintah seperti anjuran untuk melakukan merger, akuisisi termasuk keputusan termahal yang pernah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia yaitu melakukan Rekapitalisasi. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia diduga bukan hanya disebabkan faktor keuangan semata, namun jauh lebih penting dari itu, adalah sebagai akibat dari penyelenggaraan Corporate Governance yang tidak sesuai dengan norma kelayakan yang patut (Best Practice). Dugaan tersebut diperkuat dengan hasil kajian Bank Dunia atas krisis moneter dan ekonomi yang melanda Asia. PT. Bank X tidak dapat mengindari imbas dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Pada saat itu PT. Bank X mengalami modal negatif sebagai akibat kerugian sebesar Rp. 46 trilyun dimana Rp. 38 trilyun berasal dari pencadangan akibat jumlah kredit bermasalah yang mencapai 70%. Untuk meningkatkan Capital Adequacy Ratio (CAR) sesuai dengan ketentuan, PT. Bank X harus menjalani program rekapitalisasi sebagaimana yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No.31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999. Pada pelaksanaannya seperti yang tertuang pada Letter of Intent ketujuh yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia tanggal 22 Juli 1999 mensyaratkan dua tambahan kegiatan utama yaitu Management & Corporate Governance dan Rencana Divestasi selain dari melanjutkan Letter of Intent keenam.
Collections
- MT - Business [2031]