Kandungan Gizi dan Uji Organoleptik Bakso Daging Leher Sapi dengan Penambahan Cacahan Tulang Rawan Ayam Pedaging
Abstract
Defmisi bakso menurut Dewan Standarisasi Nasional dalam SNI 01-3818- 1995 adalah produk makanan berbentuk bulatan atau bentuk lain yang diperoleh dari campuran daging ternak (kadar daging tidak kurang dari 50%) dan pati atau serealia dengan atau tanpa bahan tambahan pangan (BTP) yang diijinkan. Bakso yang banyak beredar di masyarakat adalah bakso dengan bahan baku daging sapi. Daging yang banyak digunakan pada pembuatan bakso yaitu daging di luar daerah potongan komersial. Penambahan cacahan tulang rawan ayam pedaging dapat dijadikan bahan tambahan untuk meningkatkan kandungan gizi bakso daging. Tulang rawan merupakan hasil ikutan ternak yang kurang dimanfaatkan akan tetapi memiliki kandungan kalsium dan posfor yang tinggi, sehingga cie!Cgan penambahan tulang rawan diharapkan dapat meningkatkan kadar kalsium dan posfor yang terdapat dalam kandungan gizi bakso. Tujuan dari penelitian in; adrrlah t.lntuk mengetahui kandungan gizi dan palatabilitas bakso daging leher sapi dcngan penall1bahan tulang rawan ayall1 pedaging dalam bentuk cacahan sebagai campuran bahan dasar pell1buatan bakso dan sebagai sumber kalsium dan posfor. Penelitian ini diharapkan dapat ll1eningkatkan kandungan kalsium dan posfor daiam bakso daging sapi serta menambah diversifikasi produk olahan daging.