Studi Habitat Lutung Jawa (Trachypithecus auratus E. Geoffroy 1812) di Resort PTN Cimande, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Abstract
Lutung jawa (Trachyppithecus auratus) adalah primata endemik Indonesia yang termasuk kategori rentan dalam IUCN. Keberadaan lutung akan tetap berlanjut dengan tersedianya habitat yang baik, sehingga informasi mengenai kondisi habitat lutung jawa diperlukan untuk pengelolaan habitat yang lebih baik. Penelitian mengenai habitat lutung jawa bertujuan mengidentifikasi komponen-komponen habitat, mengidentifikasi jenis tumbuhan pakan dan bagian yang dimakan, serta mengukur ketersediaan tumbuhan pakan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2024 di RPTN Cimande, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Data penelitian didapatkan dengan melakukan observasi lapang dan pengukuran di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lutung dapat dijumpai pada ketinggian 684-884 mdpl dengan kelerengan 0%-45%. Jenis tumbuhan yang sering dikonsumsi lutung ialah teureup, ki bolong, dan kayu afrika, dengan perbandingan bagian tumbuhan yang dimakan yakni 58,82% daun dan 41,18% buah. Keberadaan tumbuhan pakan mendominasi pada habitat lutung jawa, sehingga ketersediaannya dapat dikatakan melimpah. Selama penelitian dijumpai primata selain lutung jawa yakni monyet ekor panjang, surili, dan owa jawa, namun tidak teramati terjadinya konflik antar primata. Javan langur (Trachypithecus auratus) is an endemic primate in Indonesia that is categorized as vulnerable by IUCN. The existence of langurs will continue with the availability of suitable habitat, so information regarding the habitat conditions of javan langurs is needed for better habitat management. Research on javan langur habitat aims to identify habitat components, types of food plants and the parts they eat, and measure the availability of food plants. The research was conducted in March 2024 at RPTN Cimande, Gunung Gede Pangrango National Park. Research data were obtained by conducting field observations and measurements in the field. The research results show that langurs can be found at an altitude of 684-884 meters above sea level with a slope of 0%-45%. The plants often consumed by langurs are teureup, ki bolong, and kayu afrika, with the ratio of plant parts eaten being 58,82% leaves and 41,18% fruit. Food plants dominate the javan langur habitat, so their availability is abundant. During the research, primates other than javan langurs were found, namely long-tailed monkey, surili, and javan gibbon, but no conflict between primates were observed.