Pengaruh Konsentrasi Garam Terhadap Mutu Produk Fermentasi Gonad Bulu Babl Jenls Tripneusfes gratilla (L)
Abstract
Bulu babi (sea urchin) merupakan binatang laut yang berbentuk bundar dengan duri-duri di seluruh tubuhnya, termasuk kelas Echinoderrnata, hidup di perairan dangkal sampai sedang dan pada terumbu karang. Nilai kornersil dari bulu babi ini terletak pada gonadnya sehingga bahan pangan ini berharga tinggi pada beberapa negara seperti Jepang dan Korea. Di Indonesia jenis-jenis bulu babi yang rnempunyai nilai komersil belum sepenuhnya dimanfaatkan, padahal potensinya cukup besar. Selama ini penduduk nelayan di beberapa daerah hanya mernanfaatkan gonad bulu babi sebagai makanan tambahan. Mengingat prospek pernanfaatan gonad bulu babi cukup baik, maka teknologi pengolahannya perlu dievaluasi dan dikembangkan. Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan oleh nelayan pengolah ataupun masyarakat luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai perlakuan metode penggaraman terhadap produk fermentasi gonad bulu babi jenis Tripneusfes gratilla. Faktor-faktor kritis pada pengolahan yaitu pra pengolahan bahan baku, perlakuan dan penyimpanan gonad serta metode penggaraman diuji secara kimiawi, mikrobiologi dan organoleptik. Penggunaan konsentrasi tawas 1.5% dalam air laut untuk rnerendam gonad segar selama 30 menit menjadikan tekstur gonad menjadi lebih kornpak. Bahan baku gonad yang telah direndam tersebut kondisinya rnasih baik selama 9 jam, sedangkan dengan pengesan dapat bertahan sampai 4 hari. Analisa statistik beberapa parameter untuk rnenentukan rnutu produk hasil penggaraman didapatkan bahwa metode kombinasi penggaraman basah konsentrasi 10% dan penggararnan kering 10% menghasilkan produk yang terbaik. Selarna proses pematangan / ferrnentasi 7 hari produk diturnbuhi kapang, tetapi dengan penambahan etil alkohol 2% dari berai produk perturnbuhan kapang dapat diharnbat. Karakteristik rnutu produk fermentasi penggararnan harnpir sarna dengan produk "Unishiokara", produk penggararnan gonad bulu babi yang diolah di Jepang. Selarna penyimpanan 90 hari pada suhu karnar produk gonad ferrnentasi hasil penelitian belum mengalami perubahan mutu.