Hubungan Respirasi Mikrob Dengan Aktivitas Fosfomonoesterase Dan Karboksimetilselulase Tanah Pada Berbagai Tingkat Kebakaran Hutan
Abstract
Tingkat kebakaran hutan mempengaruld aktivitas respirasi tanall dan aktivitas enzim fosfomonoesterase (PMEase) dan karboksilnetilselulase (CMCase). Dalaln penelitian ini, analisis respirasi tanah dilakukan secara titrimetri terhadap larutan basa yang telah menangkap COz selama inkubasi tanah dengan dan tanpa induksi glukosa. Aktivitas enzim ditentukan secara spektrofotometri melalui pengukuran produk basil reaksi enzimatik. Respirasi basal rata-rata tertinggi terdapat pada salnpel tanah Ilutan alami diikuti oleh hutan terbakar, hutan sangat terbakar, dan hutan alang-alang. Penamballan glukosa tela11 meningkatkan aktivitas respirasi tanall hutan alang-alang relatif terlladap hutan sangat terbakar. Dari pengamatan diketallui bahwa dengan se~nakin tinggi nilai aktivitas respirasi maka makin tinggi pula aktivitas enzim PMEase dan CMCase. Artinya bahwa dalam ha1 ini mikrob penghasil enzim tersebut dapat berkurang aktivitasnya atau populasinya seandainya dalam ekosisteln tanah hutan telnpat hidupnya tejadi kerusakan akibat kebakaran lrutan. Parameter kinetik menunjukkan nilai K, tertinggi diperoleh dari enziln yang diekstraksi dari tanali hutan sangat terbakar. Ini ~nenandakan bahwa kebakaran hutan dapat menurunkan afinitas enzim PhEase dan CMCase terlradap substrat. Urutan peilingkatan afinitas enzim PMEase terhadap substrat adalah hutan alami>l~utant erbakar>l~utana lang-alang>hutan sangat terbakar, sedangkan untuk enziln CMCase urutanllya adalah liutan alami>l~utan alang-alang>lutan terbakar>hutan sangat terbakar. Adapun untuk nilai V& bagi enzim PMEase dan CMCase urutannya hutan alami>hutan alangalangzhutan terbakar;.l~utan sangai terbakar. Aktivitas PMEase dan CMCase tertinggi adalah pad2 tanah hutan alami dan terendah pada hutan sangat terbakar.
Collections
- UT - Chemistry [2034]