Pendugaan Umur Simpan Minyak Cabai Menggunakan Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) Pendekatan Arrhenius
Abstract
Minyak cabai merupakan produk minyak sayur yang sudah diperkaya cita
rasanya dengan capsaicin dari cabai. Minyak cabai dibuat dengan memanfaatkan
sifat capsaicin pada cabai yang dilarutkan dalam minyak. Pengolahan cabai menjadi
minyak cabai merupakan upaya diversifikasi produk olahan cabai sebagai alternatif
penanganan pascapanen. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan umur simpan
produk minyak cabai terutama untuk industri sektor UMKM yang memproduksi
minyak cabai secara mandiri. Metode yang digunakan yaitu Accelerated Shelf Life
Testing (ASLT) model Arrhenius dengan parameter yang diamati yaitu kadar air
dan asam lemak bebas (FFA). Proses penyimpanan dilakukan pada inkubator
dengan suhu 35 °C, 45 °C, dan 55 °C selama 35 hari. Pendugaan umur simpan
dihitung menggunakan kinetika reaksi ordo nol dan ordo satu. Kerusakan utama
yang dapat menurunkan mutu minyak cabai adalah ketengikan. Kadar FFA dipilih
sebagai penentuan umur simpan karena FFA merupakan titik kritis minyak cabai.
Berdasarkan perhitungan Arrhenius didapatkan minyak cabai yang disimpan pada
suhu 23 °C memiliki umur simpan selama 5 bulan, pada suhu 27 °C selama 4 bulan,
dan pada suhu 30 °C selama 3 bulan. Rekomendasi yang diberikan dengan
mempertimbangkan faktor keamanan, maka dipilih saran penyimpanan pada suhu
27 °C dengan umur simpan 4 bulan. Chili oil is a vegetable oil product that has been enhanced in flavor by
capsaicin from chili peppers. Chili oil is made by adding capsaicin to chilies
dissolved in oil. The processing of chili into chili oil is an effort to diversify chili
processed products as an alternative post-harvest handling. This research aims to
determine the shelf life of chili oil products, especially for SMEs in the chili oil
production sector. The method used is Accelerated Shelf Life Testing (ASLT)
Arrhenius model with observed parameters such as water content and free fatty
acids (FFA). The storage process is conducted in an incubator at temperatures of
35 °C, 45 °C, and 55 °C for 35 days. Shelf life estimation is calculated using ordo
zero and ordo one reaction equation. The primary degradation that can decrease the
quality of chili oil is rancidity. FFA levels are selected for determining shelf life
because FFA is a critical point for chili oil. Based on Arrhenius calculations, chili
oil stored at 23 °C has a shelf life of 5 months, at 27 °C for 4 months, and at 30 °C
for 3 months. Recommendations are made considering safety factors, thus storage
at 27 °C with a shelf life of 4 months is suggested.
