Pengaruh Pemberian Pupuk Kalium terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis (Zea mays saccharata. Sturt)
Abstract
Pemanfatan jagung manis yang masih banyak digunakan di Indonesia baik
sebagai bahan makanan maupun bahan baku industri menyebabkan
permintaannya semakin meningkat. Upaya peningkatan produktivitas jagung
manis dapat dilakukan melalui teknik budidaya yang baik, salah satunya dengan
pemberian pupuk kalium yang tepat. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan
dosis pupuk kalium yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas
jagung manis. Penelitian dilakukan pada bulan November 2023 hingga Januari
2024 di Kebun Sabisa Farm IPB, Sindang Barang, Kota Bogor. Rancangan
percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Kelompok
Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal. Percobaan ini menggunakan satu faktor
perlakuan pupuk kalium jenis MOP dengan 6 taraf perlakuan yaitu tanpa
pemberian pupuk (kontrol), NPK standar (300 kg ha-1 urea, 200 kg ha-1 SP-36, dan
200 kg ha-1 KCl), 100 kg ha-1MOP, 200 kg ha-1MOP, 300 kg ha-1MOP, dan 400
kg ha-1 MOP. Percobaan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 24 satuan
percobaan. Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk kalium pada
jagung manis memiliki pengaruh nyata terhadap bobot brangkasan segar, bobot
tongkol berkelobot, panjang tongkol, dan estimasi panen tanaman contoh pada
jagung manis dengan nilai Relative Agronomic Effectiveness (RAE) diatas 95%
pada perlakuan 200 kg ha-1 MOP. Sweet corn ultilization is still widely used in Indonesia both as food and
industrial raw material causing its demand to increase. Efforts to increase sweet
corn productivity can be done through good cultivation techniques, one of which
is by applying the right potassium fertilizer. The study aimed to obtain the dosage
of potassium fertilizer that can increase the growth and productivity of sweet
corn. The research was conducted from November 2023 until January 2024 at
Sabisa Farm IPB, Sindang Barang, Bogor City. The experimental design used in
this study was a single-factor Randomized Complete Block Design (RCBD). This
experiment used one treatment factor of MOP potassium fertilizer with 6
treatment levels, namely no fertilizer (control), standard NPK (300 kg ha-1 urea,
200 kg ha-1 SP-36, and 200 kg ha-1 KCl), 100 kg ha-1 MOP, 200 kg ha-1 MOP,
300 kg ha-1 MOP, and 400 kg ha-1 MOP. The experiment was repeated 4 times
so that there were 24 experimental units. The study showed that the treatment of
potassium fertilizer doses in sweet corn had a significant effect on fresh stover
weight, cob weight, cob length, and estimated harvest of sample plants in sweet
corn with Relative Agronomic Effectiveness (RAE) values above 95% in the 200
kg ha-1 MOP treatment.