Analisis model fungsi produksi cabe merah di provinsi Sumatera Utara
Abstract
Hubungan antara faklor-faktor yang mempengamhi terbadap produksi dapat dimodelkan ke dalam suatu model fungsi produksi. Diperlukan analisis untuk menentukan suatu model yang cocok dalam kasus penelitian tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara model linear berganda dan model Cobb-Douglas bergalat multiplikatif untnk menggambarkan hubungan faktor-faktor dengan produksi cabe merah di Provinsi Sumatera Utara. Hasil pendugaan yang diperoleh untuk model linear berganda adalah : TP = -176.67 + 0.22(LT) + 7.03pB) + l.81pP) + 0.84pest) + 3.18(TK). Sedangkan untuk model Cobb-Douglas bergalat multiplikatif adalah : TP = -2.2606 (LT)"~' @By0.04(P P)~.~' (TK)-0.03 Pemeriksaan asumsi kenormalan dan kehomogenan ragam sisaan menunjukkan bal~wak edua mampu metnenulunya. Asumsi tidak adanya multikolinearitas juga dapat dipenuhi kedua model. Pengamatan yang mempakan pencilan untuk kedna model relatif sania. Sehingga dari hasil pemeriksaan asumsi-asumsi di atas, model linear berganda dan model Cobb-Douglas bergalat multiplikatif relatif sama-sama baik untuk menduga model fuugsi produksi cabe merah di Provinsi Sumatera Utara. Hasil analisis dari sudut pandang ekonomi menunjukkan bahwa model Cobb-Douglas bergalat ~nultiplikatifle bih baik daripada model linear berganda. Seliingga model yang dipakai untllk analisa dari sudut pandang ekonomi adalah model Cobb-Douglas bergalat multiplikatif. .Berdasarkan model Cobb-Douglas bergalat multiplikatif diketahui produk marjinal terbesar terdapat pada faktor produksi pestisida yaitu 3.31 kg, sedangkan penambahan faktor produksi bibit dapat mengurangi produksi 3,48 kg. Elastisitas produksi luas tanam terbesar di antara faktor-faktor produksi lainnya yaitu 0,94. Ease skala usaha (return to scale) produksi cabe merah di Provinsi Sumatera Utara berada dalam fase kenaikan liasil yang meningkat. Faktor produksi yang perlu ditambali penggunaannya adalah faktor pupuk dan pestisida. Sedangkan pemakaian bibit sudah berlebihan sehingga dapat menumnkan produksi.