Kontribusi Subsektor Perikanan terhadap Peningkatan Perekonomian Kota Bitung Periode 2000-2007
Abstract
Kota Bitung sebagai kota satelit dari Kota Manado yang merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, selama ini sering dijuluki Kota Cakalang, Kota Pelabuhan, serta Kota Industri. Julukan-julukan tersebut wajar karena Kota Bitung merupakan kota pelabuhan di Provinsi Sulawesi Utara, yang sekaligus merupakan penghasil ikan terbesar pemasok pemenuhan konsumsi ikan di provinsi Sulawesi Utara, dan sebagian lainnya diekspor dalam bentuk ikan beku, maupun ikan dalam kaleng. Di kota ini banyak dijumpai pabrik industri. Sekitar 70 persen aktivitas industri di Sulawesi Utara terkosentrasi di Kota Bitung, yang sebagian besarnya merupakan industri pengolahan ikan yang berorientasi ekspor. Pelabuhan Bitung bahkan kini dalam pengembangan menjadi pelabuhan bertaraf internasional sebagai CCC (Cargo Consolidation Center) meliputi Pelabuhan Samedera, Pelabuhan Feri, Pelabuhan Perikanan dan Pelabuhan Peti Kemas. Sesuai julukan sebagai Kota Cakalang Bitung merupakan sentra produksi serta industri pengolahan ikan besar terutama Cakalang dan Tuna. Tahun 2000 produksi perikanan laut mencapai 125.815,20 ton dengan nilai produksi Rp 408,56 milyar, dan produksi perikanan darat mencapat 71,4 ton dengan nilai produksi Rp. 775 juta. Pada tahun 2007 volume produksi mencapai 135.272,1 ton dengan nilai total produksi mencapi Rp 843,341 milyar, dan produksi perikanan darat mencapai 56 ton dengan nilai produksi Rp. 778,8 juta. Melihat gambaran di atas, dan dengan melihat share tiap sektor terhadap pembentukan PDRB Kota Bitung, maka subsektor perikanan di Kota Bitung merupakan sektor unggulan di Kota Bitung, dan dengan menggunakan analisis PDRB per subsektor, yang kemudian diolah menurut metode analisis Location Quotient (LQ) untuk mengetahui apakah sektor perikanan merupakan sektor basis di Kota Bitung, melihat kontrbusi subsektor perikanan terhadap PDRB Kota Bitung, terhadap ekspor Kota Bitung, terhadap Pendapatan Daerah Kota Bitung, dan kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja.