Evaluasi Keragaan Fenotipe Beberapa Galur Kentang Transgenik Generasi Po Pemba Wa Gen Kitinase Di Rumah Ketat Serangga
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi galur-galur kentang transgenik pembawa gen kitinase. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi dan di Rumah Ketat Serangga Kebun Percobaan Pasir Sarongge (ketinggian 1150 meter dpl), .Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor mulai bulan November 2002 sampai Maret 2003. Percobaan menggunakan rancangan lingkungan Rancangan Acak Kelompok dengan faktor tunggal yaitu II galur kentang terdiri dari delapan galur tanaman kentang transgenik pembawa gen kitinase dengan orientasi gen searah promotor (511.2; 5llA; 511.6; 511.8; 511.8; 511.9; 511.17; 512.2), satu galur tanaman kentang transgenik dengan orientasi gen tidak searah promotor ( 526.1 ); satu galur kentang transgenik tidak mempunyai gen kitinase (526.18) dan Desiree sebagai kontrol. Tanaman yang dipergunakan generasi PO yang diperbanyak secara in vitro pada media Murashige dan Skoog (MS) yang dimodifikasi yaitu dengan larutan stok N}4N03, KN03, KH2P04, MGS04.7H20 adalah dua kali konsentrasi, dengan penambahan CAP 4 mg/L, selama 4 minggu. Aklimatisasi pada media arang sekam di laboratorium dan di rumah ketat serangga masing-masing selama satu minggu. Percobaan diulang tiga kali dengan 15 tanaman per ulangan dan 12 tanaman contoh per ulangan. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah buku, jumlah batang, diameter batang, bobot umbi per tanaman, jumlah umbi per tanaman, jumlah mata umbi, diameter umbi, persentase serangan penyakit, morfologi batang, daun, bunga, 'dan umbi. Pengolahan data menggunakan analisis ragam dan diuji lanjut dengan DMRT dan untuk melihat tingkat keeratanhubungan kekerabatan dari galurgalur tersebut digunakan prograrn NTSys yang berdasarkan data dari persamaan antara unit-unit berpasangan. Terdapat beberapa perbedaan fenotipe antar galur-galur transgenik yang diuji. Berdasarkan analisis gerombol galur 511.8 dan 511.17 mempunyai karakter yang sarna. Galur 51 i.9 mempunyai karakter yang sarna dengan galur 526.1 dan 526.18. Galur- galur lainnya mempunyai beberapa perbedaan pada karakter batang, daun, bunga dan umbi baik dengan non transgenik maupun dengan transgenik lainnya. Galur 511.6 mempunyai perbedaan, wama dan sayap batang, sudut dan wama tangkai daun, serta posisi anak daun subterminal terhadap daun terminal, dengan galur Non Transgenik. Berdasarkan karakter bobot umbi pertanarnan galur 511.8 dan 511.17 merupakan galur yang mempunyai potensi hasillebih tinggi daripada galur non transgenik dengan produksi berdasarkan bobot umbi per tanarnan mencapai 6.57 kali lebih tinggi Berdasarkan hasil analisis gerombol semua galur transgenik mempunyai perbedaan karakter dengan galur non transgenik dimana galur 511.4 mempunyai kemiripan karakter paling tinggi. Semua galur transgenik mempunyai potensi ketahanan terhadap serangan hawar daun lebih tinggi daripada kultivar non transgenik.