Optimalisasi Pemanfaatan Fasilitas Dalam Meningkatkan Fungsi Operasional Pelabuhan di PPI Binuangeun Lebak- Banten.
Abstract
Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun berperan penting dalam menggerakkan aktivitas perikanan para nelayan di kawasan Binuangeun, Lebak, Banten. Meski merupakan pelabuhan perikanan terbesar di wilayahnya, namun fasilitas yang dimiliki PPI Binuangeun belum dimanfaatkan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi permasalahan yang terkait dengan kurang dimanfaatkannya fasilitas operasional di PPI Binuangeun. Desain penelitian kuantitatif dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara serta menyebarkan kuesioner kepada pemangku kepentingan terkait yang berperan dalam pemanfaatan fasilitas di PPI Binuangeun. Semua hasil disajikan secara deskriptif. Hasil temuan menunjukkan bahwa kemampuan fasilitas dalam memanfaatkan kapasitas dermaga mencapai 81,8 persen, kolam pelabuhan mencapai 89,9 persen, dan tempat pelelangan ikan mencapai 40 persen, hal ini menunjukkan bahwa fasilitas operasional di PPI Binuangeun berada pada tingkat kelayakan yang memadai. Namun pemanfaatannya belum optimal. Tercatat keseluruhan potensi kerugian keseluruhan dari pemanfaatan fasilitas di PPI Binuangeun mulai dari pelayanan tambat labuh kapal sebesar Rp38.475.000, pelelangan ikan sebesar Rp462.610.000 dan perbekalan es sebesar Rp99.600.000 dengan total keseluruhan Rp600.685.000 per tahun. Hal tersebut tentu dapat menjadi nilai tambah bagi pelabuhan yang tentunya dapat meningkatkan operasional pelabuhan di PPI Binuangeun. Strategi optimalisasi pemanfaatan fasilitas di PPI Binuangeun didasarkan pada SWOT dengan strategi utama yaitu; 1) Meningkatkan kenyamanan fasilitas operasional pelabuhan termasuk dermaga tambat labuh, kolam pelabuhan dan tempat pelelangan ikan (SO1); 2) Pengembangan fasilitas operasional mulai dari pendistribusian hasil tangkapan nelayan ke pasar hingga unit pengolahan perikanan sekitar (SO2); Hasil analisis IFAS memperoleh skor sebesar 3,24 sehingga kekuatan lebih besar dibandingkan kelemahan. Sedangkan skor EFAS sebesar 2,87 atau pada kondisi peluang lebih besar dibandingkan ancaman yang ada. Sejalan dengan hal tersebut, manajemen PPI Binuangeun harus meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan, termasuk mengoptimalkan kontribusi pelabuhan terhadap peningkatan industri perikanan dan perekonomian pelabuhan. Langkah-langkah strategis diambil untuk meningkatkan kinerja dan daya saing PPI Binuangeun di masa depan. The Binuangeun Fish Landing Port (PPI) plays an important role in driving the fishing activities of fishermen in the Binuangeun area, Lebak, Banten. Even though it is the largest fishing port in the region, the facilities owned by PPI Binuangeun have not been utilized optimally. This research aims to explore problems related to the underutilization of operational facilities at PPI Binuangeun. The quantitative research design was carried out by conducting observations and interviews as well as distributing questionnaires to relevant stakeholders who play a role in utilizing facilities at PPI Binuangeun. All results are presented descriptively. The findings show that the facility's ability to utilize dock capacity reached 81.8 percent, the harbor pool reached 89.9 percent, and the fish auction site reached 40 percent, this shows that the operational facilities at PPI Binuangeun are at an adequate level of feasibility. However, its utilization is not optimal. It was recorded that the total potential loss from the use of facilities at PPI Binuangeun started from ship mooring services amounting to IDR 38,475,000, fish auctions amounting to IDR 462,610,000 and ice supplies amounting to IDR 99,600,000 with a total of IDR 600,685,000 per year. This can certainly be an added value for the port which can certainly improve port operations at PPI Binuangeun. The strategy for optimizing facility utilization at PPI Binuangeun is based on SWOT with the main strategies namely; 1) Increasing the comfort of port operational facilities including mooring docks, harbor pools and fish auction areas (SO1); 2) Development of operational facilities starting from distributing fishermen's catches to markets to surrounding fisheries processing units (SO2); The IFAS analysis results obtained a score of 3.24 so that the strengths are greater than the weaknesses. Meanwhile, the EFAS score is 2.87 or in conditions where opportunities are greater than existing threats. In line with this, PPI Binuangeun management must improve port operational efficiency, including optimizing the port's contribution to improving the fishing industry and port economy. Strategic steps are being taken to improve the performance and competitiveness of PPI Binuangeun in the future.
Collections
- MT - Fisheries [3026]