Analisis Daur Hidup Industri Pengalengan Produk Rajungan di PT. X Makassar, Sulawesi Selatan
Date
2024Author
Albab, Alif Rizki Ulil
Indrasti, Nastiti Siswi
Ismayana, Andes
Metadata
Show full item recordAbstract
Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu spesies sumber daya pesisir di Indonesia yang menunjukkan peningkatan nilai ekonomi yang signifikan serta tingginya permintaan ekspor setiap tahun. Sebagai komoditas perikanan yang bersifat mudah rusak (perishable), daging rajungan sangat rentan mengalami penurunan kualitas. Oleh karena itu, diperlukan penanganan dan pengolahan yang tepat dan higienis untuk mempertahankan mutu daging rajungan selama proses distribusi dan ekspor. Setiap aktivitas dalam agroindustri menghasilkan keluaran berupa limbah padat dan cair, serta melibatkan penggunaan sumber daya alam dan energi secara signifikan dalam seluruh tahapan proses industrinya. Evaluasi kinerja lingkungan industri rajungan diperlukan untuk mencapai keberlanjutan yang ramah lingkungan. Dampak lingkungan dari industri rajungan dinilai secara menyeluruh dari hulu ke hilir menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). LCA adalah metode yang dirancang untuk mengevaluasi dan menganalisis dampak lingkungan yang dihasilkan oleh suatu produk dan proses produksinya sepanjang siklus hidupnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis daur hidup industri pengalengan rajungan menggunakan metode LCA. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi input (bahan baku, bahan tambahan/penunjang, kemasan, air, energi) yang digunakan dan output (produk, produk samping, energi, emisi dan limbah) yang dihasilkan dari proses produksi pengolahan rajungan, kemudian menghitung dampak lingkungan yang ditimbulkan dari proses produksi pengolahan rajungan, serta melakukan analisis alternatif perbaikan untuk mengoptimalkan proses atau produk untuk mengurangi dampak lingkungan. Tahapan penelitian dimulai dari penentuan tujuan dan ruang lingkup yang akan diteliti (goal and scope), identifikasi aliran proses dan material yang digunakan pada tahap inventarisasi (life cycle inventory analysis) hasil disusun dalam neraca massa dan dilanjutkan pada tahap analisis dampak lingkungan (life cycle impact assessment) menggunakan software SimaPro 9.4.0.2. Tahapan terakhir berupa interpretasi dari dampak yang dihasilkan berdasarkan analisis (Interpretation). Metode yang digunakan untuk menganalisis dampak lingkungan adalah CML-IA Baseline, dengan dampak yang dianalisi yaitu Global Warming Potential (GWP), Acidification (AP) dan Eutrophication (EP).
Hasil penilaian industri pengalengan rajungan dengan aplikasi SimaPro menggunakan metode CML-2001 IA Baseline menghasilkan dampak GWP, AP dan EP dengan unit fungsi 0,454 kg/kemasan rajungan. Industri pengalengan menghasilkan dampak GWP sebesar 13,04317 kg CO2 eq, dampak EP 3,02E-02 kg PO4 eq dan AP 6,78E-02 kg SO2 eq. Dampak yang dihasilkan dengan nilai normalisasi pada daur hidup rajungan menghasilkan total dampak GWP 2,83E-12, dampak AP 2,03E-12, dan dampak EP sebesar 3,32E-12 person equivalent. Interpretasi menghasilkan hotspot yang merupakan dampak paling berpengaruh terletak pada GWP100 pada penggunaan air dan kemasan rajungan. Skenario
substitusi kemasan rajungan menurunkan emisi GWP100, AP, dan EP sebesar 95%, 92%, dan 93%. Skenario substitusi gas LPG dapat menurunkan GWP100 sebesar 25%, AP 23%, dan EP 15%. Skenario peningkatan efisiensi penggunaan air dapat menurunkan dampak GWP100, AP, dan EP sebesar 38%. Dan skenario peningkatan efisiensi penggunaan solar dapat menurunkan dampak GWP100, AP, dan EP sebesar 16%. Skenario efisiensi yang diusulkan dapat menurunkan 96% dampak GWP, 93% dampak AP, dan 94% dampak EP.
Kata kunci: dampak lingkungan, LCA, pengalengan rajungan, simapro
Collections
- MT - Agriculture Technology [2283]