Pengelolaan dan Analisa Usaha Budidaya Domba di Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi Jawa Barat
Date
2024Author
KURNIAWAN, RHIFALDI
Rayani, Tera Fit
Kurniawan, Fariz Am
Metadata
Show full item recordAbstract
Usaha budidaya domba memiliki prospek yang besar untuk sumber protein hewani dan untuk mencukupi kebutuhan daging dalam negeri karena tingginya permintaan daging menjelang momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri di Indonesia setiap tahunnya. Tujuan dari pengelolaan usaha budidaya domba ini untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan dapat mengaplikasikan ilmu selama perkuliahan. Metode pelaksanaan pengolahan usaha ini menggunakan pengambilan data dan analisa data yang meliputi sistem produksi dan analisis usaha. Hasil sistem produksi selama pemeliharaan mendapatkan peforma rata-rata Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) sebesar 0,093 kg untuk kelas I1 (poel) dan 0,102 kg untuk kelas I0 (non poel). Hasil analisis usaha ini menunjukan bahwa titik impas break even point yang didapatkan sebesar Rp76.860,00/kg dan mendapatkan pendapatan sebesar Rp4.764.500,00 serta hasil dari perhitungan revenue cost ratio 1.1 yang artinya usaha dapat dikembangkan dan dijalankan. The sheep farming business has great prospects for animal protein sources and to meet domestic meat needs due to the high demand for meat ahead of the moments of Ramadan and Eid al-Fitr in Indonesia every year. The purpose of managing this sheep farming business is to increase knowledge, insight, experience, and be able to apply knowledge during lectures. The method of implementing this business processing uses data collection and data analysis which includes production systems and business analysis. The results of the production system during raise obtained an performance of Average Daily Gain (ADG) of 0.093 kg for class I1 (poel) and 0.102 kg for class I0 (non poel). The results of this business analysis show that the break even point obtained is Rp76,860.00/kg and get an income of Rp4,764,500.00 and the results of the calculation of the revenue cost ratio of 1.1 which means that the business can be developed and run.