Uji Aktivitas Miristisin sebagai Antikanker Melalui Kapasitas Uji Migrasi dan Invasi pada Kultur Sel Melanoma
Date
2024Author
Krisnayanti, Ni Putu Eka
Darusman, Huda Shalahudin
Mariya, Silmi
Metadata
Show full item recordAbstract
Studi tentang migrasi dan invasi sel dalam penelitian kanker menjadi perhatian khusus terkait dengan perkembangan metastatis. Salah satu jenis kanker dengan potensi migrasi dan invasinya yang tinggi adalah melanoma. Kanker ini bersifat sangat agresif dengan kecenderungan untuk bermetastasis sehingga menyebabkan angka kematian yang tinggi. Contoh senyawa alam yang terindikasi memiliki potensi dalam menghambat migrasi serta invasi sel kanker adalah miristisin. Sejauh ini belum ada penelitian yang memuat informasi tentang aktivitas miristisin terhadap kapasitas migrasi dan invasi sel melanoma. Penelitian ini menguji potensi antikanker dari miristisin melalui kapasitas uji migrasi dan invasi, serta efeknya terhadap ekspresi gen MMP-2 dan MMP-9 pada sel melanoma.
Pengujian dengan uji MTT pada penelitian ini menunjukkan bahwa miristisin memiliki aktivitas sitotoksik aktif terhadap sel melanoma. Senyawa ini dapat menghambat invasi dan migrasi sel melanoma secara dose-dependent manner. Uji invasi dilakukan melalui metode transwell assay, sedangkan uji migrasi dengan metode wound healing assay. Hasil uji invasi menunjukkan pola yang sebanding dengan hasil analisis ekspresi gen MMP-2 dan MMP-9. Kedua gen tersebut dianalisis melalui metode RT-qPCR. Ekspresi gen yang rendah pada sel melanoma dapat menurunkan jumlah sel-sel melanoma yang bersifat invasif. Perolehan hasil ini ditemukan pada pengujian dengan konsentrasi miristisin 0,1 dan 0,2 mM. Sementara itu, pada pengujian dengan konsentrasi uji 0,4 mM, ekspresi gen MMP-2 dan MMP-9 lebih tinggi dibandingkan kontrol. Peningkatan ekspresi dari kedua gen tersebut juga diikuti dengan peningkatan jumlah sel yang invasif. Berbeda halnya dengan hasil uji migrasi, ekspresi gen yang berlebihan ini justru menghambat kemampuan sel melanoma dalam menutupi celah luka. Laju migrasi dan nilai persentase wound closure pada uji migrasi mengalami penurunan dengan pemberian miristisin konsentrasi 0,4 mM. The study of cell migration and invasion in cancer research is particularly interesting in terms of metastatic development. Melanoma is a cancer with a high risk of migration and invasion. This cancer is highly aggressive and likely to metastasize, resulting in a high mortality rate. Myristicin is a natural compound that has been indicated to inhibit cancer cell migration and invasion. So far, no research has been conducted to determine the activity of myristicin on melanoma cell migration and invasion. This study's tests will assess myristicin's anticancer potential through its migration and invasion capacity, as well as its effect on MMP-2 and MMP-9 gene expression in melanoma cells.
The MTT assay in this study demonstrated that myristicin has active cytotoxic activity against melanoma cells. This compound inhibits melanoma cell invasion and migration in a dose-dependent manner. The invasion test was performed using the transwell assay technique, whereas the migration test was performed using the wound healing assay technique. The results of the invasion assay followed a pattern similar to those of the MMP-2 and MMP-9 gene expression analyses. These two genes were analyzed using the RT-qPCR technique. Low gene expression in melanoma cells can decrease the number of invasive melanoma cells. These results were obtained in tests using myristicin concentrations of 0.1 and 0.2 mM. Meanwhile, at a test concentration of 0.4 mM, MMP-2 and MMP-9 gene expression was higher than the control. Increased expression of these two genes was associated with an increase in the number of invasive cells. In contrast to the migration test results, excessive expression of this gene inhibits melanoma cells' ability to close wound gaps. The migration rate and percentage of wound closure in the migration test decreased when myristicin was administered at a concentration of 0.4 mM.