Observasi Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pada Kombinasi Pupuk NPK dan Pupuk Hayati Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA)
Abstract
SAHRU ANANDA RAMADHAN. Observasi Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pada Kombinasi Pupuk NPK dan Pupuk Hayati Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA)(Observation of Oil Palm Seedling Growth in a Combination of NPK Fertilizer and Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) Biofertilizer). Dibimbing oleh AIDIL AZHAR.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pupuk NPK dan pupuk hayati yang mengandung Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) mempengaruhi pertumbuhan bibit kelapa sawit. Pengamatan difokuskan pada sifat morfologi tanaman seperti tinggi tanaman, diameter batang, jumlah pelepah, berat bahan kering tanaman, Chlorophyll fluorescence daun, infeksi akar FMA, dan jumlah spora tanah. Parameter tersebut diukur pada bibit umur 14 sampai 54 Minggu Setelah Tanam (MST). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RKLT) yang melibatkan satu faktor, terdiri dari enam tingkat perlakuan dan diulang sebanyak empat kali. Perlakuan tersebut meliputi kelompok kontrol, pupuk NPK standar, pupuk hayati FMA, dan kombinasi pupuk hayati FMA dengan berbagai dosis pupuk NPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P4 (NPK standar + 30 g pupuk hayati FMA) memberikan sifat morfologi terbaik yang juga mempengaruhi berat bahan kering bibit. Pengukuran Chlorophyll fluorescence menunjukkan kurva yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Perlakuan P6 (1/2 dosis dari standar NPK + 30 g pupuk hayati FMA) terbukti mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Infeksi akar ditemukan hifa dan vesikula pada perlakuan FMA. Spora yang didapati pada tanah perlakuan pupuk hayati FMA yaitu berasal dari genus Acaulospora, Glomus, dan Gigaspora.