Efektivitas Infusa Daun Sawo Duren (Chrysophylum cainito L.) sebagai Antidiare pada Mencit (Mus musculus)
Date
2024Author
Istiqmal, Kahfi Aulia
Agungpriyono, Srihadi
Fadholly, Amaq
Metadata
Show full item recordAbstract
Daun sawo duren (Chrysophyllum cainito L.) atau kenitu mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki potensi sebagai sediaan antidiare. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas antidiare infusa daun sawo duren dengan menggunakan metode proteksi intestinal dan mengetahui kandungan metabolit sekunder daun sawo duren menggunakan pemeriksaan fitokimia. Mencit jantan sebanyak 30 ekor dikelompokkan menjadi lima kelompok yang terdiri atas dua kelompok kontrol (positif berupa suspensi Loperamid HCl dan negatif menggunakan Oleum ricini) dan tiga kelompok perlakuan lainnya yaitu infusa dengan konsentrasi bertingkat (25%, 50%, 100%). Data hasil penelitian antidiare diolah menggunakan aplikasi Minitab-18 dengan metode uji one way ANOVA dan uji Tukey. Hasil dari penelitian ini adalah daun sawo duren mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Pada metode proteksi intestinal menunjukkan bahwa infusa daun sawo duren efektif dalam mengatasi diare. Konsentrasi infusa daun sawo duren yang terbaik yaitu konsentrasi 50%. Chrysophyllum cainito L., commonly known as Sawo Duren, contain secondary metabolite compounds which have potential as an antidiarrheal preparation. This study investigates the antidiarrheal effectiveness of Sawo Duren leaf infusion through phytochemical analyses and intestinal protection assays, aiming to determine the most effective concentration in murine models. Thirty male mice were divided into five groups,which is two control groups (positive control with loperamide HCl suspension and negative control with Oleum ricini) and three treatment groups with graded concentrations of the infusion (25%, 50%, and 100%). Antidiarrheal data were analyzed using Minitab-18 software, employing one-way ANOVA and Tukey