Identifikasi Enterococcus sp. dan Uji Resistansi Antibiotik pada Orang Utan Sumatra (Pongo abelii) di Taman Safari Indonesia
Abstract
Populasi orang utan sumatra (Pongo abelii) saat ini mengalami penurunan sebanyak 80%. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya semakin menyempit habitatnya akibat aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab, perdagangan ilegal, dan juga disebabkan oleh penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Enterococcus sp. pada feses orang utan sumatra di Taman Safari Indonesia dan menguji resistansi bakteri Enterococcus sp. terhadap beberapa jenis antibiotik. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bakteriologi, Divisi Mikrobiologi Medik, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, Institut Pertanian Bogor. Sampel feses yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari 10 ekor orang utan sumatra di Taman Safari Indonesia. Feses orang utan sumatra diambil kemudian dilanjutkan dengan metode isolasi pada media Enterococcus faecalis (EF) agar, Tryptic Soy Agar (TSA), dan Blood Agar (BA), diidentifikasi dengan pewarnaan Gram, uji KOH 3%, uji biokimia, serta dilanjutkan dengan prosedur uji resistansi antibiotik. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebanyak 6 isolat teridentifikasi E. faecium dan 4 isolat lainnya teridentifikasi E. faecalis. Hasil uji resistansi bakteri Enterococcus sp. terhadap tujuh jenis antibiotik menunjukkan bahwa sebanyak 9 isolat resistan terhadap ceftazidime dan cefotaxime, sebanyak 2 isolat resistan terhadap streptomisin, dan sebanyak 1 isolat resistan terhadap eritromisin. The Sumatran orangutans (Pongo abelii) population is declining by 80% due to habitat loss from human activities, illegal trade, and bacterial infections. The aim of this study was to isolate and identify Enterococcus sp. in the feces of Sumatran orangutans at Taman Safari Indonesia and tested the resistance of Enterococcus sp. bacteria to several types of antibiotics. This research was conducted at the Bacteriology Laboratory, Medical Microbiology Division, School of Veterinary Medicine and Biomedicine, IPB. The feces samples used in this study were taken from 10 Sumatran orangutans at Taman Safari Indonesia then continued with the isolation method on Enterococcus faecalis (EF) agar media, TSA, and BA, identified by Gram staining, 3% KOH test, biochemical test, and continued with the procedure antibiotic resistance test. The results of the study indicated that 6 isolates were identified as E. faecium and 4 other isolates were identified as E. faecalis. The results of the bacterial resistance test Enterococcus sp. against seven types of antibiotics showed that 9 isolates were resistant to ceftazidime and cefotaxime, 2 isolates were resistant to streptomycin, and 1 isolate was resistant to erythromycin.