Pendekatan Photothermal Unit untuk Penentuan Fase Perkembangan dan Waktu Panen Delapan Lanras Kacang Bambara (Vigna subterranea L.)
Date
2024-07Author
Wulandari, Mega Ainun Ayu
Qadir, Abdul
Ilyas, Satriyas
Metadata
Show full item recordAbstract
Terbatasnya benih bermutu merupakan salah satu permasalahan yang sering
dihadapi oleh petani kacang Bambara. Benih mencapai mutu maksimum saat masak
fisiologis. Waktu masak fisiologis tanaman berbeda pada setiap lokasi penanaman
dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya, terutama suhu harian dan lama
penyinaran sinar matahari. Photothermal unit merupakan konsep yang menjelaskan
hubungan antara perkembangan tanaman dengan suhu dan lama penyinaran.
Penelitian ini bertujuan mempelajari photothermal unit tiap fase perkembangan
serta waktu panen terbaik delapan lanras kacang Bambara. Rancangan percobaan
yang digunakan yaitu rancangan kelompok lengkap teracak satu faktor yakni lanras
yang dilakukan pada dua lokasi dengan masing-masing 5 lima taraf dan 3 taraf
berupa lanras tanaman. Lokasi percobaan pertama beada pada Kebun Percobaan
Cikabayan dengan lima taraf : Bogor, Sukabumi, Sumedang testa hitam kecil,
Sumedang testa cokelat. Lokasi kedua di Kebun Percobaan Sawah Baru dengan tiga
taraf : Sumedang testa hitam besar, Tasikmalaya testa hitam kecil, Tasikmalaya
testa hitam besar, dan Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap lanras
tanaman kacang Bambara membutuhkan waktu yang berbeda untuk mencapai
setiap fase perkembangan dan akumulasi nilai photothermal unit nya. Nilai
photothermal unit yang dibutuhkan untuk mencapai waktu panen lanras Bogor,
Gresik, dan Tasikmalaya testa hitam kecil 10710 ℃ d h, lanras Sukabumi 10760 ℃
d h, Sumedang testa hitam kecil dan Tasikmalaya testa hitam besar 10342,72 ℃ d
h, lanras Sumedang testa cokelat 11540 ℃ d h dan lanras Sumedang testa hitam
kecil 11756,7 ℃ d h. Lack of quality seeds is one of the problems often faced by Bambara
groundnut farmers. Seed reaches its maximum quality at physiological maturity.
The physiological maturity time is different for each planting location and
environmental factors that influence it, especially daily temperature and duration
of irradiation. A photothermal unit is a concept that explains relationship between
plant development, temperature, and duration of irradiation. This experiment
aimed to study the photothermal unit of each developmental phase and the best
harvest time for eight landraces of Bambara groundnut. The experimental design
used was a one-factor randomized complete block design, namely landraces
conducted at two locations, each with five levels and three levels consisting of plant
varieties. The first experiment location was at the Cikabayan Experimental Garden
with five levels: Bogor, Sukabumi, small Sumedang black testa, Sumedang brown
testa. The second location was at the Sawah Baru Experimental Garden with three
levels: large Sumedang black testa, small Tasikmalaya black testa, and large
Tasikmalaya black testa. The results showed that each landrace of the Bambara
groundnut plant required a different time to reach the stage of development and to
accumulate the photothermal unit requirement. The photothermal unit needed to
achieve the harvest time of the Bogor, Gresik, and small Tasikmalaya black testa
were 10710 ℃ d h, Sukabumi 10760 ℃ d h, small Sumedang black testa and large
Tasikmalaya black testa 10342.72 ℃ d h, Sumedang brown testa 11540 ℃ d h and
small Sumedang black testa 11756.7 ℃ d h.