Gambaran Leukosit Kelinci pada Kondisi Syok Hemoragik dengan Terapi Resusitasi Hipotensif dan Dexamethasone
Abstract
Syok hemoragik merupakan penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas
pada pasien bedah dan trauma. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
gambaran leukosit kelinci dalam kondisi syok hemoragik, serta mengidentifikasi
pengaruh terapi dan pemberian dexamethasone. Penelitian ini menerapkan induksi
syok dengan volume tetap, kemudian diberikan terapi menggunakan resusitasi
hipotensif dan dexamethasone. Data dalam penelitian ini menggunakan 6 ekor
kelinci normal yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok tanpa terapi dan
kelompok terapi resusitasi hipotensif dan dexamethasone. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada kondisi syok hemoragi jumlah leukosit kelinci dan
diferensialnya mengalami penurunan. Kelompok tanpa terapi dan kelompok terapi
menunjukkan profil leukosit kelinci dan diferensialnya mengalami kenaikan
kembali. Hasil setelah pemberian terapi resusitasi hipotensif dan dexamethasone
secara statistik tidak signifikan sehingga tidak memengaruhi jumlah leukosit pada
kelinci yang mengalami syok hemoragi. Hemorrhagic shock is a major cause of morbidity and mortality in surgical
and trauma patients. This study aims to describe the leukocyte picture of rabbits in
hemorrhagic shock, and identify the effect of therapy and dexamethasone
administration. This study applies shock induction with a fixed volume, then therapy
is given using hypotensive resuscitation and dexamethasone. The data in this study
used 6 normal rabbits which were divided into two groups, namely the group
without therapy and the hypotensive resuscitation and dexamethasone therapy
group. The results showed that in the condition of hemorrhagic shock, the number
of rabbit leukocytes and their differential decreased. The group without therapy
and group given therapy showed that the rabbit leukocytes profile and differentials
had increased again. The hypotensive resuscitation therapy and dexamethasone
therapy group were statistically insignificant so they did not affect the number of
leukocytes in rabbits experiencing hemorrhagic shock.