Rasio B/D Pengaruhnya terhadap Performa Teknis Perahu Berkatir (Studi Kasus Perahu Berkatir di Palabuhanratu)
Date
2024-07Author
Hamka, Moh. Saiful Rahman
Novita, Yopi
Kurniawati, Vita Rumanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Perahu kecil dan ramping biasanya dipasang katir sebagai konstruksi
tambahan untuk meningkatkan kestabilannya. Praktik serupa juga terjadi di
Pelabuhan Perikanan Palabuhanratu. Masifnya penggunaan katir di sebagian besar
pelabuhan perikanan, termasuk Palabuhanratu, menimbulkan kendala sandar
karena terbatasnya luas wilayah pelabuhan, sehingga diperlukan modifikasi perahu
atau cadik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Menyesuaikan kelangsingan
lambung dengan menentukan rasio lebar dan tinggi kapal (B/D) yang tepat dapat
menjadi pendekatan potensial untuk menghilangkan cadik. Oleh karena itu,
penelitian ini dirancang untuk menentukan rasio B/D yang ideal untuk kapal tanpa
kontruksi katir berdasarkan stabilitas dan ketahanannya sesuai dengan tujuan
operasional. Penelitian dilakukan dengan melakukan simulasi terhadap tiga nilai B
yang berbeda dengan konstanta D yang masing-masing mengalami dua kondisi
operasional yang berbeda, yaitu beban setengah dan beban penuh. Kualitas
stabilitas kapal dievaluasi dalam lima parameter yang ditentukan oleh IMO,
sedangkan kinerja ketahanan dievaluasi menggunakan analisis perbandingan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tujuan operasionalnya, perahu dengan
rasio B/D sebesar 1,69 mempunyai performa terbaik untuk dioperasikan tanpa
cadik. Small and slender boats are usually installed with outrigger as additional
construction to enhance its stabilities. The same practices are found in
Palabuhanratu fishing port. The massive use of outrigger in most fishing ports,
including Palabuhanratu, have led to berthing problems due to limited area of the
port basin, hence boat or outrigger modification is required to overcome the
problem. Adjusting the hull slenderness by defining the proper breadth and depth
(B/D) ratio can be potential approach to eliminate the outrigger. Therefore, this
research is designed to define ideal B/D ratio for boat without outrigger based on
its stability and resistance in accordance with operational purpose. The study was
conducted by simulating three different B values with constant D, each of which
experiencing two different operational conditions, half and full loads. The quality
of boat stability was evaluated in five parameters defined by IMO, whilst the
resistance performance was evaluated using comparison analysis. The result
showed that according to its operational purposes, the boat with B/D ratio of 1,69
has the best performance to be operated without outrigger
Collections
- MT - Fisheries [2999]