Studi Kasus: Patologi Anatomi dan Histopatologi Seekor Anjing dengan Tumor Adrenal
Abstract
Seekor anjing betina lokal berumur 11 tahun dengan anamnese diare berdarah telah dinekropsi di Laboratorium Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Perubahan patologi anatomi saat nekropsi ditemukan ulkus lidah, gastritis ulseratif, enteritis hemoragis, pankreatitis nekrotikan, perdarahan endokardium, hipertrofi ventrikel kiri dan dilatasi ventrikel kanan jantung, pneumoni disertai emfisema paru, tumor adrenal kiri serta nefritis interstitialis kronis. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan stomatitis' ulseratif lidah, gastritis ulseratif, enteritis hemoragis, pankreatitis nekrotikan, pembendungan serta degenerasi lemak hati, endokarditis dan miokarditis, pneumoni disertai emfisema dan antrakosis, hiperplasia tiroid, tumor korteks adrenal kiri, hemosiderosis limpa, nefritis interstitiaIis kronis,dan korpus luteum persisten. Studi kasus ini mengkaji hubungan antara kejadian tumor adrenal dengan timbulnya lesio dipelbagai organ dan dikaitkan dengan patogenesa penyebab kematiannya. Tumor korteks adrenal menyebabkan diproduksinya mineralokortikoid secara berlebihan, sehingga dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan ginjal. Kerusakan ginjal kronis menyebabkan uremia, yang selanjutnya menyebabkan kerusakan organ-organ pencernaan seperti stomatitis ulseratif, gastritis ulseratif dan enteritis hemoragis. Selain itu, gagal ginjaI menyebabkan tekanan darah meningkat, dan apabila keadaan ini terus berlangsung akan menyebabkan kegagalan jantung yang akhirnya menimbulkan pembendungan organ visera. Tumor korteks adrenal juga menghasilkan glukokortikoid dan estrogen yang berlebihan, sehingga pada kasus ini ditemukan degenerasi lemaIc haji, korpus luteum persisten dan hiperplasia tiroid.