Analisis Peranan Sektor Pertanian dan Dampak Investasinya terhadap Perekonomian Provinsi Jawa Timur (Analisis Input-Output)
Abstract
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam membangun perekonomian, hal tersebut dikarenakan sektor pertanian merupakan komoditi lokal yang faktor produksinya tidak tergantung pada impor. Dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian, diperlukan pemanfaatan potensi semua sumber daya baik alam maupun manusia yang ada terutama dari daerah-daerah sentra produksi pertanian dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi pula. Daerah sentra produksi komoditi pertanian yang cukup menonjol antara lain yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan dengan provinsi-provinsi yang ada di Pulau Jawa. Meskipun sektor pertanian mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Provinsi Jawa Timur, tetapi belum tentu hal tersebut mencerminkan bahwa sektor tersebut juga mampu mengundang penanaman investasi yang besar juga. Investasi di sektor pertanian selama ini dianggap kurang memberikan keuntungan baik bagi pemerintah maupun swasta domestik dan asing. Investasi sektor pertanian masih rendah dikarenakan para investor masih beranggapan kalau sektor ini masih belum mampu berperan meningkatkan perekonomian daerah sehingga belum memberikan tingkat return yang tinggi bagi mereka. Padahal investasi diperlukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi maupun perluasan tenaga kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana indeks keterkaitan ke depan dan belakang, dampak penyebaran, dan efek multiplier dari sektor pertanian di Provinsi Jawa Timur. Selain itu juga untuk menganalisis bagaimana peranan investasi yang ditimbulkan oleh sektor pertanian terhadap perekonomian di Provinsi Jawa Timur. Analisis Input-Output pada penelitian ini digunakan untuk menganalisis bagaimana keterkaitan, dampak penyebaran, dampak multiplier dari sektor pertanian digunakan Data yang digunakan adalah data sekunder berupa Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur tahun 2006. Untuk analisis kebijakan investasi digunakan data dari nilai anggaran yang dialokasikan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2006. Hasil penelitian menunjukkan nilai keterkaitan ke depan terbesar ada pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sedangkan nilai keterkaitan ke depan sektor pertanian berada di urutan ketujuh dari sembilan sektor. Nilai keterkaitan ke belakang terbesar ada pada sektor listrik, gas, dan air minum, sedangkan nilai keterkaitan ke belakang sektor pertanian berada di urutan terakhir. Analisis dampak penyebaran menunjukkan bahwa sektor perdagangan, hotel, dan restoran mampu meningkatkan pertumbuhan sektor yang memakai input dari sektor ini karena nilai kepekaan penyebarannya lebih dari satu, sedangkan sektor pertanian tidak mampu meningkatkan pertumbuhan sektor yang memakai input dari sektor ini karena nilai kepekaan penyebarannya kurang dari satu. Sektor listrik, gas, dan air minum mampu mendorong pertumbuhan industri hulunya karena nilai koefisien penyebarannya lebih dari satu, sedangkan sektor pertanian tidak mampu mendorong pertumbuhan industri hulunya karena nilai koefisien penyebarannya kurang dari satu. Sesuai dengan analisis multiplier menunjukkan bahwa sektor listrik, gas, dan air minum memiliki nilai multiplier output dan tenaga kerja terbesar. Sektor Lembaga Keuangan, Usaha Bangunan, dan Jasa Perusahaan memiliki nilai multiplier pendapatan terbesar, sedangkan sektor pertanian nilai multiplier output dan tenaga kerjanya berada di urutan terakhir, dan multiplier pendapatannya berada di urutan ke delapan dari sembilan sektor. Hasil analisis kebijakan investasi menunjukkan bahwa sub sektor tanaman perkebunan memiliki dampak terhadap pendapatan dan tenaga kerja tertinggi, sedangkan sub sektor perikanan memilki dampak terhadap output tertinggi di seluruh sektor perekonomian. Berdasarkan hasil penelitian, sesuai dengan hasil perhitungan dalam analisis multiplier output, pendapatan, dan tenaga kerja dapat diketahui bahwa sektor pertanian masih kecil peranannya dalam peningkatan output, pendapatan, dan tenaga kerja pada sektor-sektor perekonomian di Provinsi Jawa Timur. Sesuai analisis kebijakan investasi dapat diketahui bahwa dengan adanya investasi di sektor pertanian, maka sub sektor pertanian yang pembentukan outputnya tertinggi adalah sub sektor perikanan. Sub sektor tanaman perkebunan dengan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja tertinggi di seluruh sektor perekonomian. Saran yang didapat berdasarkan penelitian ini, yaitu diperlukan peran pemerintah untuk mendorong produksi output dan penyediaan input sektor pertanian untuk menjadikannya sebagai sektor unggulan. Jika pemerintah ingin meningkatkan output seluruh sektor perekonomian maka dana investasi sektor pertanian sebaiknya dialokasikan pada sub sektor perikanan. Apabila tujuan pemerintah ingin meningkatkan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja di seluruh sektor perekonomian, maka dana investasi tersebut sebaiknya dialokasikan pada sub sektor tanaman perkebunan.