Analisis kelayakan usaha srikaya organik pada perusahaan wahana cory, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Abstract
Seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, maka sebagian masyarakat sudah mulai menghindari konsumsi produk pertanian yang menggunakan bahan kimia buatan dan memilih yang bebas pestisida serta meningkatkan gaya hidup sehat dengan slogan “back to nature”. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan suatu metode yang dikenal dengan pertanian organik. Oleh karena itu, saat ini muncul produk-produk pertanian organik seperti beras organik, sayuran organik, buah organik, telur organik, kopi organik, dan jenis komoditi lainnya. Permintaan produk pertanian organik dunia mencapai 15 – 20 persen pertahun, namun pangsa pasar yang mampu dipenuhi hanya berkisar antara 0,5 – 2 persen dari keseluruhan produk pertanian organik. Hal inilah yang memacu permintaan produk pertanian organik dari negara-negara berkembang. Wahana Cory merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi produk-produk pertanian dengan sistem pertanian organik. Produk-produk organik yang dihasilkan Wahana Cory saat ini adalah pupuk organik, sayur-sayuran organik, dan buah-buahan organik seperti lengkeng, jambu, durian, mangga, pisang, nanas, manggis, buah naga, sawo, pepaya, salak, jeruk, cengkeh, dan belimbing. Pada Tahun 2009 Wahana Cory menambah unit bisnisnya yaitu dengan mengusahakan srikaya organik pada lahan baru. Daerah pengembangan tanaman srikaya sampai saat ini masih terbatas, hal ini dikarenakan masyarakat menanam srikaya hanya sebagai tanaman perkarangan rumah bukan untuk dikomersilkan. Oleh karena itu, buah srikaya sulit sekali ditemukan di pasar dan hal ini dapat menjadi suatu prospek bisnis bagi pengusaha agribisnis. Beberapa pertimbangan yang menjadikan srikaya berpotensi untuk diusahakan dengan tujuan komersial antara lain, buah srikaya merupakan komoditi buah yang mempunyai potensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai jual yang tinggi dan buah srikaya merupakan salah satu komoditi yang memiliki nila gizi yang tinggi. Perusahaan pertanian organik Wahana Cory melihat hal tersebut sebagai peluang usaha karena masih sedikit masyarakat yang memproduksi buah srikaya dalam jumlah besar. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis kelayakan non finansial pengusahaan buah srikaya organik di Wahana Cory dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan, (2) Menganalisis kelayakan pengusahaan buah srikaya organik di Wahana Cory dilihat dari aspek finansial, (3) Menganalisis tingkat kepekaan kondisi kelayakan pengusahaan buah srikaya organik di Wahana Cory terhadap perubahan jumlah produksi srikaya organik serta peningkatan biaya operasional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik kualitatif maupun kuantitatif. . Metode yang digunakan selama pengumpulan data yaitu metode observasi langsung, sedangkan data sekunder diperoleh dari data- data perusahaan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian. Untuk data kualitatif diolah dan disajikan dalam bentuk narasi, sedangkan data kuantitatif akan diolah dengan Microsoft Excel 2007 dan kalkulator. Perusahaan memperoleh bibit tanaman srikaya organik dengan melakukan pembibitan sendiri. Selain itu perusahaan juga memproduksi sendiri pupuk kompos yang digunakan untuk penanaman. Sedangkan untuk peralatan dan perlengkapan pertanian dalam pengusahaan srikaya organik perusahaan peroleh dari toko pertanian di Pasar Bogor. Tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan berasal dari masyarakat sekitar. Tanaman srikaya tersebut baru dapat menghasilkan buah pada saat tanaman berumur 2-3 tahun. Sebagai awal pengembangan usaha srikaya organik, Wahana Cory mengusahakan srikaya organik pada lahan seluas 5.000 m2 dengan perkiraan produksi mencapai 5-10 ton per tahun. Dalam mendisribusikan produk-produk organiknya, Wahana Cory dibantu oleh distributor pribadi yaitu PT Cory Organic International (PT COI). PT COI merupakan salah satu perusahaan milik Bapak Dedi, namun antara Wahana Cory dan PT COI memliki struktur manajemen yang berbeda. Saat ini yang menjadi pelanggan tetap perusahaan adalah 20 Super Indo dan beberapa toko buah dan sayur yang tersebar di wilayah Jakarta. Hasil analisis terhadap aspek-aspek non finansial, yaitu analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan sosial ekonomi dan lingkungan, pengusahaan srikaya organik yang dijalankan oleh Wahana Cory layak untuk dilaksanakan. Berdasarkan aspek pasar, peluang pasar masih terbuka karena permintaan yang tinggi dan penawaran yang masih terbatas serta harga jual yang tinggi menjanjikan bahwa usaha srikaya organik dapat mendatangkan keuntungan. Berdasarkan aspek teknis, pengusahaan srikaya organik menggunakan peralatan yang relatif sederhana seperti budidaya pertanian pada umumnya. Berdasarkan apek manajemen, perusahaan telah menjalankan fungsi-fungsi manajemen dan mempunyai struktur organisasi dengan pembagian kerja yang jelas. Berdasarkan aspek sosial ekonomi dan lingkungan, pengusahaan srikaya organik dapat memberikan kontibusi kepada negara berupa pajak, ikut serta dalam melestarikan lingkungan karena usaha yang dijalankan tidak menimbulkan limbah yang dapat membahayakan lingkungan sekitar proyek, dan mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat di sekitar lokasi usaha. Hasil analisis terhadap aspek finansial yang meliputi NPV, Net B/C, IRR dan Payback Period, pengusahaan srikaya organik oleh Wahana Cory layak untuk dijalankan. Hal ini dapat dilihat dari analisis finansial yang menunjukan bahwa NPV>0 yaitu sebesar Rp 1.034.057.465,24, Net B/C>1 yaitu sebesar 2,75 dan IRR sebesar 26,86 persen, dimana ini lebih besar dari tingkat suku bunga (discount rate) sebesar 9 %. Serta Payback Period yang diperoleh dalam pengusahaan srikaya organik adalah 5 tahun 8 bulan. Jika dilihat dari analisis switching value, penurunan jumlah produksi pengusahaan srikaya organik adalah hal yang paling berpengaruh terhadap kelangsungan usaha dibandingkan dengan penurunan biaya operasional.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]