Optimalisasi produksi abon sapi (Studi kasus pada salah satu usaha pengolahan daging di Ampel, Boyolali)
View/ Open
Date
1994Author
Zainudin, Muhammad
Moesa, Zulfikar
Mulatsih, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada masa yang akan datang, agroindustri dapat menjadi sektor andalan dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Dalam bidang peternakan usaha yang bergerak dalam sektor agroindustri cukup beragam terutama industri pengolahan hasil-hasil peternakan. Dengan Industri ini komoditas hasil-hasil peternakan menjadi lebih bernilai, lebih bervariasi, lebih awet serta lebih mudah dalam pengangkutan dan pemasarannya. Abon sapi merupakan salah satu bentuk olahan dari daging sapi segar disamping produk-produk lain seperti daging kornet, dendeng, roti daging dan lain-lain.
Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni Juli 1994 pada salah satu usaha
pengolahan daging sapi di Ampel, Boyolali. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari ketersediaan dan alokasi penggunaan sumberdaya produksi serta mencari tingkat produksi optimal pada usaha pembuatan abon sapi di Ampel, Boyolali. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan program linier dan perhitungannya secara komputasi dengan menggunakan program LINDO (Linear Interactive Discrete Optimizer). Kendala yang diperhitungkan adalah daging rebus, minyak goreng, gula pasir, kacang tanah, kacang koro, kelapa, alat penggoreng, alat pengepres, kayu bakar dan tenaga kerja.
Produksi pada saat ini dilakukan hanya berdasarkan pesanan. Pada tingkat produksi tersebut belum optimal karena dari semua sumberdaya yang digunakan masih mempunyai sisa kapasitas dari kapasitas yang dapat disediakan. Keuntungan yang diperoleh pada tingkat produksi sama dengan jumlah pesanan tersebut sebesar Rp 155.768.300,00.
Tingkat produksi optimal pertama menunjukkan bahwa kapasitas dari sumberdaya yang digunakan masih bersisa kecuali daging rebus dan alat penggoreng. Pada tingkat produksi optimal kedua (tanpa kendala pesanan) sumberdaya yang telah habis terpakai adalah daging rebus dan kacang koro, sedangkan sumberdaya yang lain masih bersisa. Pada produksi optimal kedua penggunaan semua sumberdaya kendala kecuali kelapa, kacang koro dan kayu bakar mengalami penurunan yang ditunjukkan oleh sisa kapasitas sumberdaya kendala yang meningkat dibanding tingkat produksi optimal pertama.
Collections
- UT - Agribusiness [4611]