Maskulinisasi buatan pada ikan hias
View/ Open
Date
1999Author
Fitriany, Alis Rita Shanti
Zairin, Muhaammad
aSumantadinata, Komar
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada kebanyakan ikan teleostei, ikan jantan tumbuh lebih cepat dari pada betina. Ikan jantan pada kebanyakan ikan hias memiliki penampilan yang lebih indah dan penuh warna dari pada ikan yang betinannya sehingga ikan jantan memiliki nilai komersial yang lebih tinggi. Untuk memperoleh keturunan monoseks jantan pada ikan hias diupayakan pembalikan nisbah kelamin (Sex reversal) dengan maskulinisasi buatan. Maskulinisasi buatan dapat dilakukan lewat manipulasi hormonal atau manipulasi set kromosom.
Maskulinisasi dengan manipulasi hormonal melibatkan hormon androgen. Hormon androgen yang dapat digunakan terdiri dari 5 hormon alami dan 11 hormon sintesis. Manipulasi hormonal meliputi berbagai perlakuan dosis, durasi waktu, stadia pemberian hormon dan cara pemberian hormonnya apakah melalui perendaman atau pakan. Sedangkan manipulasi set kromosom dapat dilakukan melalui penyinaran sinar ultraviolet pada fase embriogenesis dalam larutan ovari sintesis dan kejutan panas atau tekanan hidrostatis. Penyinaran tersebut dilakukan untuk menonaktifkan sel telur dan sehingga peran sel sperma lebih dominan. Dari proses maskulinisasi terdapat satu fenomena yang unik yaitu adanya jantan super (YY male) yang dihasilkan dari persilangan ikan betina hasil feminisasi (XY) dengan jantan normal (XY).
Maskulinisasi buatan dengan manipulasi hormonal pada ikan gapi (Poecilia reticulata), betta (Betta splendens) dan kongo tetra (Micralestes interruptus) sudah menunjukkan hasil. Pada ikan gapi, maskulinisasi telah menghasilkan keturunan 100% ikan jantan pada dosis optimum. Pada ikan betta, dari hasil penelitian yang ada...