Perencanaan arah jalan sarad utama dalam kesatuan pengusahaan hutan alam dengan kriteria jarak sarad minimum
View/ Open
Date
1998Author
Winarto, Prabudi
Nugroho, Bramasto
Suhendang, Endang
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegiatan pemanenan kayu secara langsung dapat mengakibatkan kerusakın terhadap lingkungan hutan. Kerusakan tersebut diantaranya diakibatkan dari kegiatın pembuatan jalan dan aktivitas penyaradan. Untuk memenuhi kebutuhan kayu yang terus meningkat, maka potensi hutan yang ada harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya melalui pemanenan hasil hutan dengan menjaga kelestariannya.
Sistem penyaradan kayu yang populer saat ini, terutama untuk pemanenin kayu di luar Jawa adalah sistem penyaradan dengan menggunakan traktor Hal ini disebabkan karena kebijaksanaan pemerintah mengharuskan pelaksanaan dengan sistem tebang pilih. Traktor sangat sesuai untuk pemanenan tebang pilih, karena mampu bergerak dengan relatif mudah diantara pohon-pohon inti (tegakan tinggal), sehhingga dengan perencanaan yang baik kerusakan tegakan tinggal dapat ditekan serendah mungkin.
Secara konvensional alternatif jalan sarad biasanya dibuat dengan cara manual, tetapi metode ini kurang efektif karena diperlukan ketrampilan, pengalaman dan ketelitian yang cukup tinggi dari perencana. Oleh karena itu, perlu suatu metode yang lebih obyektif agar perencanaan jalan sarad dapat dikerjakan secara sistematis
Bertitik tolak dari hal tersebut, penelitian ini mencoba melakukan perencanaan jalan sarad dengan metode pendekatan lain yang diduga lebih efektif. Metode yang dimaksud adalah dengan Kriteria Jumlah Kuadrat Terkecil (Leist Square).
Collections
- UT - Forestry Products [2391]