Pengaruh iba dan asam giberelat terhadap pertumbuhan semai manggis (Garcinia mangostana L.)
Abstract
Hak ci Manggis merupakan tanaman asli Indonesia yang sangat disukai masyarakat Eropa karena kelezatan rasanya. Buah manggis merupakan buah eksotik dengan prospek ekspor yang sangat baik. Lambatnya pertumbuhan manggis menyebabkan keengganan petani untuk menanam manggis. Lambatnya pertumbuhan manggis disebabkan oleh dormansi pada mata tunas manggis dan sistem perakaran manggis yang mudah rusak dan tidak memiliki rambut akar. P
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IBA dan Asam Giberelat serta interaksi keduanya terhadap pertumbuhan bibit semai manggis.
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Tajur pada bulan Mei 1998 hingga November 1998. Bahan yang digunakan adalah benih manggis, IBA, GAs, aquades, dan pupuk Dekastar. Penelitian ini dilaksanakan dengan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor pertama adalah pencelupan akar bibit semai manggis menjelang transplanting pada aquades, IBA 50 ppm, IBA 100 ppm, IBA 150 ppm, Faktor kedua adalah penyemprotan tajuk bibit semai manggis pada umur 8, 9. dan 10 minggu setelah transplanting (MST) dengan aquades, GA3 50 ppm, GA3 100 ppm, GA3 200 ppm. Pengamatan tinggi tanaman dilakukan setiap dua minggu pada umur 1-23 MST. Jumlah daun diamati setiap minggu pada umur 1-24 MST. Diameter batang diamati setiap empat minggu pada umur 1-21 MST. Pengamatan panjang akar primer, panjang akar total, bobot basah dan kering tanaman dilakukan pada akhir percobaan (24 MST).
Perlakuan IBA mampu meningkatkan panjang akar primer dan panjang akar total tetapi perlakuan GA3 tidak berpengaruh nyata. Parameter jumlah daun dan nisbah luas daun-panjang akar total. tidak dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan IBA dan GA3. Terjadi peningkatan luas daun pada perlakuan IBA 150 ppm sedangkan perlakuan GA3 tidak berpengaruh nyata. Perlakuan IBA berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman pada umur 1-9 MST. Pada umur 1-9 MST perlakuan IBA 150 ppm tidak berbeda nyata dengan kontrol. Pada umur 1 dan 3 MST perlakuan IBA 150 ppm tidak berbeda nyata dengan taraf perlakuan IBA lainnya. Perlakuan GA3 mulai berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman pada umur 13-23 MST. Pada umur 13-23 MST perlakuan GA, 100 ppm tidak berbeda nyata dengan GA3 200 ppm…dst