Pengaruh residu rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc.) terhadap pertumbuhan dan hasil jahe pada pola tanam beruntun
View/ Open
Date
1993Author
Daniswari, Listyani
Wiroatmodjo, Joedojono
Januwati, M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan adanya pe- ngaruh residu rimpang jahe yang dapat menurunkan hasil ta- naman jahe kedua yang ditanam secara berurutan serta untuk mengetahui perubahan hasil yang terjadi pada berbagai ta- raf dosis dan waktu pemberian ekstrak rimpang.
Percobaan dilaksanakan di rumah kaca Jurusan Budi Daya Pertanian, Darmaga IV Bogor yang terletak pada ke- tinggian 250 meter di atas permukaan laut. Percobaan ber- langsung selama 6 bulan dan dimulai pada bulan Oktober 1992 sampai dengan bulan Maret 1993.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelom- pok Faktorial 4 x 4 dengan 3 ulangan, sehingga seluruhnya ada 48 satuan percobaan. Faktor pertama adalah dosis eks- trak rimpang, yang terdiri atas empat taraf, yaitu tanpa ekstrak (DO), ekstrak 20 ton/ha (D1), 40 ton/ha (D2) dan 60 ton/ha (D3). Faktor kedua adalah waktu pemberian eks- trak, terdiri atas empat taraf, yaitu pada saat tanam (MO), 2 (M1), 4 (M2) dan 6 (M3) minggu sebelum tanam.
Perlakuan dosis ekstrak rimpang memberikan pengaruh secara nyata pada parameter luas daun per rumpun (12 dan 14 MST), diameter rimpang segar dan bobot basah akar. Pemberian ekstrak 40 ton/ha memiliki nilai yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Pemberian ekstrak rimpang sampai 40 ton/ha juga meningkatkan jumlah anakan, tinggi tanaman dan jumlah daun per rumpun pada 14 MST, bobot basah dan bobot kering tanaman jahe, walaupun secara statistika tidak berpengaruh nyata. Selanjutnya ekstrak rimpang yang diberikan dengan dosis 60 ton/ha akan menurunkan nilai semua parameter tersebut.
Perlakuan waktu pemberian ekstrak berpengaruh nyata pada tinggi tanaman saat 10 dan 14 MST dengan nilai ter- tinggi diperoleh pada perlakuan pemberian ekstrak 2 minggu sebelum tanam. Pemberian ekstrak pada dua minggu sebelum tanam juga menunjukkan nilai tertinggi untuk parameter lu- as daun per rumpun, bobot basah dan bobot kering tanaman, walaupun secara statistika tidak berpengaruh nyata. Semakin lama waktu pemberian ekstrak, yaitu 4 dan 6 minggu sebelum tanam, nilai parameter-parameter tersebut akan mulai menurun. Perlakuan waktu pemberian ekstrak juga me- nurunkan nilai jumlah anakan dan jumlah daun per rumpun, walaupun secara statistika tidak berpengaruh nyata nyata…dst