Penentuan harga pokok dan analisis penyimpangan biaya produksi gula dan tetes
View/ Open
Date
1993Author
Korompis, Hedy Josea
Bratamihardja, A.Subijo
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumsi gula pasir dalam negeri dan upaya memelihara stabilitas harga, pemerintah menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk tercapainya tingkat swasembada gula yang mantap.
Langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut meliputi beberapa program seperti membangun pabrik gula baru di luar pulau Jawa dan stabilisasi harga gula di dalam negeri.
PG Sei Semayang adalah pabrik gula milik BUMN, yang secara resmi beroperasi tahun 1983, sebagai wujud pelak- sanaan kebijaksanaan pemerintah..
Keberadaan PG Sei Semayang mengemban misi mensukses- kan tercapainya swasembada gula di Indonesia disamping tujuan operasi untuk menghasilkan laba. Dengan adanya penetapan harga jual oleh pemerintah yang berubah besar- nya tiap periode, maka pabrik gula harus dapat memelihara dan meningkatkan tingkat efisiensi periodiknya. Tingkat efisiensi kerja setiap periode dapat diamati melalui pendekatan harga pokok produksi. Skripsi ini akan mengamati efisiensi perusahaan periode 1990-1991.
Perhitungan harga pokok gula dan tetes dibagi atas tiga tahap yaitu perhitungan harga pokok tebu bibit, perhitungan harga pokok tebu giling dan perhitungan harga. pokok gula dan tetes. Dengan cara demikian dan berdasar- kan data dan informasi yang diperoleh selama di lapang, perhitungan harga pokok gula pasir PG Sei Semayang tahun 1991 dengan kualitas I A untuk realisasi sebesar Rp. 91,948.9 per kuintal dan anggaran sebesar Rp 108,460.1 per kuintal. Sedangkan harga pokok tetes realisasi sebesar Rp 11,547.7 per kuintal dan anggaran sebesar Rp 13,140.8 per kuintal.
Dengan asumsi bahwa anggaran biaya PG Sei Semayang dapat dijadikan standar efisiensi, maka penilaian secara analisis penyimpangan, perbandingan antara harga pokok anggaran (standar) dan harga pokok nyata, pemakaian input bahan baku dan tenaga kerja dan perbandingan antara pos biaya nyata dan standar, menunjukkan bahwa Pabrik Gula Sei Semayang milik PT Perkebunan IX, Medan telah bekerja secara efisien untuk periode produksi 1990-1991…dst