Perencanaan Pengadaan Bahan Baku Rotan Pada Pt Rk" Surabaya"
Abstract
Geladikarya dilaksanakan di PT "RK" Surabaya, Perusahaan ini bergerak dibidang industri perabot dari rotan untuk perkantoran maupun rumah tangga. Hampir 90% produk yang dihasilkan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan luar negeri sedangkan sisanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Permasalahan yang dihadapi oleh PT "RK", adalah masih cukup tingginya saldo bahan baku yang secara langsung berpengaruh terhadap harga pokok dari produk yang dihasilkan. Tujuan geladikarya ini adalah untuk menentukan waktu penjadualan penyediaan bahan baku rotan, dan menentukan tingkat persediaan bahan baku rotan yang optimal.
Metode yang digunakan adalah model MRP (Perencanaan Kebutuhan Bahan), serta simulasi Monte Carlo untuk menghitung tenggang waktu antara rencana pemesanan bahan dengan kapan bahan tersebut diterima. Digunakannya model MRP tersebut, bertujuan untuk memperoleh kebutuhan bahan baku yang tepat, jenis bahan baku yang dibutuhkan, serta kapan bahan tersebut diperlukan.
Selama tahun 1995 PT "RK" Surabaya telah mengirimkan produknya sebanyak 233,1 kontainer, atau senilai USD 2,393,414.7. Pada tahun tersebut Showa Corporation merupakan pelanggan yang paling potensial dibandingkan dengan pelanggan yang lain sebab jumlahnya 47,398 Pcs atau sebesar 48,49 %. Dari hasil perhitungan simulasi Monte Carlo diperoleh hasil rata-rata yang terbesar rotan siap pakai ukuran 8 mm, 25 mm, 28 mm yaitu sebesar 5,8 hari, sedangkan yang terkecil rotan siap pakai ukuran 32 mm sebesar 3,5 hari. dari perhitungan MRP (Perencanaan Kebutuhan Bahan) dapat diketahui jumlah bahan baku, serta kapan harus melakukan pemesanan. Hal ini disebabkan di dalam MRP terdapat uraian bahan-bahan yang dibutuhkan secara terperinci.
Penggunaan model MRP harus didukung dengan perenca- naan penerapan, adanya komputer yang memadai, pengetahuan pemakai, data akurat, serta dukungan manajemen dari perusahaan. Diharapkan dengan penerapan MRP maka peranan dari masing-masing bagian akan dapat berfungsi dengan maksimal, demikian juga waktu yang diperlukan untuk salah satu produk atau produk yang lain di masing-maing bagian diketahui sehingga didalam perencanaan produksi tidak hanya berdasarkan kubikasi saja tetapi juga mempertimbangkan faktor yang lain.
Collections
- MT - Business [1572]