Hubungan Karakteristik Karyawan, Kondisi Pekerjaan dan Lingkungan Eksternal Dengan Kinerja Pt Bpr Swadharma Sebotabek
View/ Open
Date
1997Author
Sutjipto, Bambang
Mangkuprawira, Sjafri
Moelyadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Keberadaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia terasa semakin penting sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pelayanan akan jasa perbankan bagi masyarakat pedesaan. Hal ini berkaitan dengan misinya yaitu mewujudkan pemerataan pelayanan perbankan, pemerataan kesempatan berusaha dan sumber pemerataan pendapatan serta mencegah masyarakat jatuh ketangan rentenir.
PT.BPR Swadharma atau PT.BPR"S", merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan, dalam perkembangannya kinerja/prestasi kerja perusahaan kurang menggembirakan. Target yang ditetapkan tidak dapat tercapai, dimana pengumpulan dana tercapai sebesar 88,21% bahkan nilai nominalnya menurun, penyaluran kredit tercapai sebesar 92%, sedangkan kwalitas kredit yang disalurkan sebesar 90,16%.
Melihat keadaan tersebut, permasalahan pokoknya adalah bagaimana meningkatkan kinerja perusahaan yang berhubungan dengan upaya manajemen untuk melakukan perbaikan terhadap kondisi internal perusahaan. Hal ini yang berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kerja dari karyawan, antara lain: 1) faktor karakteristik karyawan yang mencakup sikap, minat, kemampuan, pendidikan, pengalaman dan umur, 2) faktor kondisi pekerjaan yang meliputi kondisi lingkungan kerja, keadaan prosedur dan pedoman kerja, perlengkapan/fasilitas kerja, imbalan/kompensasi, gaya manajemen dan peraturan, serta 3) faktor kondisi lingkungan eksternal seperti kondisi persaingan, kondisi debitur dan kondisi potensi ekonomi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang berkaitan dengan kinerja PT.BPR"S", yaitu 1) sejauh mana hubungan karakteristik karyawan dengan kinerja PT.BPR"S", 2) sejauh mana hubungan kondisi pekerjaan dan kondisi lingkungan eksternal dengan kinerja PT.BPR"S".
Pelaksanaan penelitian ini memiliki tujuan, yaitu 1) memperoleh gambaran hubungan antara karakteristik karyawan, kondisi pekerjaan dan kondisi lingkungan eksternal dengan kinerja PT.BPR'S. 2) Menelaah upaya peningkatan kinerja karyawan untuk meningkatkan kinerja PT.BPR'S" Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada karyawan. Pembatasan kajian ini adalah untuk mempertegas ruang lingkup penelitian, karena aktivitas di perbankan dilakukan dari berbagai tingkatan jabatan.
Berdasarkan latar belakang masalah dan permasalahan di atas serta dalam upaya mencapai tujuan PT.BPR'S, maka perlu dilakukan suatu penelitian yang menyangkut karyawan Penelitian ini dilakukan pada PT.BPR'S" di wilayah Kabupaten Bogor, Tangerang dan Bekasi, yang terdiri dari 7 PT.BPR'S" terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan Ciawi, Kecamatan Citeureup, Kecamatan Pamulang, Kecamatan Cikarang, Kecamatan Cibitung dan Kecamatan Tambun. Pengambilan contoh kepada 32 karyawan. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder, pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara dan observasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis koefisien korelasi rank Spearman.
Hasil ujit atas koefisien korelasi rank Spearman, ternyata menghasilkan keluaran yang menunjukkan faktor-faktor yang mempunyai hubungan nyata dengan kinerja PT.BPR'S", pada tingkat signifikansi 90%, menghasilkan thiturg 1 tabe Analisis atas faktor-faktor yang memiliki hubungan nyata dengan kinerja PT BPR'S dilakukan secara parsial yaitu masing-masing untuk dana, kredit, kwalitas kredit, dengan hasil sebagai berikut:
1) Analisis faktor-faktor yang memiliki hubungan nyata dengan kinerja dana meliputi minat, prosedur dan pedoman kerja, gaya manajemen, imbalan. 2)Analisis faktor-faktor yang memiliki hubungan nyata dengan kinerja kredit meliputi sikap, minat, prosedur dan pedoman kerja, perlengkapan kerja, lingkungan kerja, imbalan. 3) Hasil analisis faktor-faktor yang memiliki hubungan nyata dengan kinerja kwalitas kredit meliputi kemampuan. peraturan, kondisi debitur. Dengan demikian semakin baik kondisi faktor-faktor tersebut, semakin baik kinerja yang dicapai perusahaan.
Sedangkan faktor-faktor yang memiliki hubungan nyata dengan kinerja
secara total (dana, kredit, kwalitas kredit), yaitu 1) karakteristik karyawan
meliputi kemampuan, sikap, minat, 2).kondisi pekerjaan prosedur dan
pedoman kerja, gaya manajemen, imbalan, dan 3) kondisi lingkungan eksternal.
kondisi debitur. Dengan demikian semakin baik kondisi faktor-faktor tersebut,
semakin baik kinerja yang dicapai perusahaan.
Dengan adanya temuan atas faktor-faktor yang memiliki hubungan nyata dengan kinerja perusahaan, maka dalam rangka peningkatan pelaksanaan kerja karyawan untuk mendukung kinerja perusahaan, perlu dilakukan upaya-upaya manajemen dengan memperhatikan faktor yang memiliki hubungan nyata dengan kinerja perusahaan. Adapun manajemen dapat mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1) Untuk meningkatkan kemampuan karyawan agar supaya lebih terampil dalam melakukan pekerjaannya diperlukan suatu pelatihan. Pelatihan dilakukan dengan memperhitungkan kebutuhan pelatihan, dimana sesuai dengan tanggapan responden diperlukan pelatihan yang menyangkut perkreditan, komputer akuntansi, dan cara-cara memperoleh dana murah. Pelatihan dibidang perkreditan ini terkait dengan upaya-upaya untuk ketrampilan karyawan dalam mengelola debitur yang ada agar kondisinya tetap berjalan baik, juga untuk memperoleh debitur yang prospeknya baik sehingga dapat mendukung pendapatan bagi perusahaan.
2) Perlunya gaya manajemen yang lebih terbuka, dimana pemimpin yang telah berpengalaman dalam perbankan di PT. Bank"X" tersebut dapat memberikan informasi, dorongan, pengarahan dan pengawasan kepada karyawan yang umumnya belum berpengalaman kerja di perbankan. Dengan pengarahan kepada karyawan tersebut diharapkan dapat membentuk sikap karyawan untuk menyenangi pekerjaannya dan arti pentingnya peranan karyawan bagi peningkatan kinerja perusahaan.
3) Didalam pemberian gaji kepada karyawan hendaknya pihak manajemen berupaya untuk mengarahkan pada keadilan, hal ini akan memberikan kepuasan bagi karyawan.
kepuasan bagi karyawan.
4) Agar supaya karyawan dapat melakukan tugas pekerjaannya dengan lancar, perlu disusun prosedur dan pedoman kerja dibidang perkreditan.
Collections
- MT - Business [1572]