Aplikasi Pupuk Urea Coating Humat, Inhibitor Urease dan Nitrifikasi pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Fase Pembibitan Awal
Date
2024-05-21Author
Siregar, Valdi Muhamad Rafiansyah
Agusta, Herdhata
Siswanto, Siswanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Nitrogen merupakan salah satu hara esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama pada tanaman kelapa sawit. Umumnya aplikasi pupuk nitrogen, terutama urea dapat menyebabkan kehilangan hara oleh pencucian hara, volatilisasi, dan imobilisasi hara, sehingga dapat mengurangi ketersediaan hara nitrogen untuk diserap oleh tanaman. Asam humat, inhibitor urease dan inhibitor nitrifikasi merupakan bahan yang dapat mengurangi kehilangan hara di dalam tanah, sehingga ketersediaan nitrogen untuk tanaman meningkat. Asam humat yang menyalut pupuk urea berfungsi untuk meningkatkan efisiensi pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan, biomassa, dan efisiensi pemupukan pada bibit kelapa sawit pada fase pre nursery dengan pemupukan urea coating humat, serta penggunaan inhibitor. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat jumlah nitrogen dan kehilangan nitrogen tersedia pada tanah dengan pemupukan urea coating humat dan inhibitor urease. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium dan Rumah Kaca Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Bogor pada bulan April 2023 – Januari 2024. Penelitian ini terdapat dua percobaan, yaitu pengujian dengan bibit kelapa sawit dan pengujian hara nitrogen di dalam tanah selama 10 hari. Rancangan percobaan yang digunakan pada pengujian bibit kelapa sawit adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, terdiri dari faktor 1 (jenis pemupukan nitrogen) yang terdiri dari a). pupuk urea, b). urea + humat, c). urea coating humat (UCH), faktor 2 (jenis inhibitor), yang terdiri dari a). tanpa inhibitor, b). inhibitor urease (IU), c). inhibitor nitrifikasi (IN), dan d). IU+IN. Pada percobaan dengan tanah, perlakuan menggunakan RAK dengan perlakuan terdiri dari a). kontrol, b). urea, c). urea + IU, d). urea + humat, e). urea + humat + IU, f). UCH, g). UCH + IU. Secara keseluruhan, urea coating humat pada faktor 1 memperoleh hasil yang paling tinggi pada tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot basah tajuk dan akar, bobot kering akar, kehijauan dan luas daun, panjang dan volume akar, efisiensi penggunaan nitrogen. Bobot basah tajuk meningkat 35,65% dibandingkan dengan perlakuan urea. Pada faktor 2, penggunaan inhibitor urease menghasilkan tinggi tanaman 16 MST, dan pertambahannya selama 10 minggu yang paling besar. Perlakuan urea coating humat dengan inhibitor urease meningkatkan tinggi tanaman pada umur 16 MST sebesar 28,94% dan bobot kering akar 79,17% dibandingkan dengan perlakuan urea tanpa inhibitor. Pada percobaan tanaman, terdapat korelasi positif antar peubah vegetatif tanaman serta serapan hara nitrogen dengan peubah vegetatif tanaman. Korelasi negatif terjadi pada kandungan nitrogen akar dan daun dengan peubah vegetatif tanaman. Pada percobaan tanah, urea coating humat menghasilkan jumlah amonium dan total nitrogen tersedia paling tinggi di dalam tanah. Penggunaan inhibitor urease mengurangi hara nitrogen tersedia dan mengurangi pencucian hara amonium. Nitrogen is one of the essential nutrient for plant growth, especially for oil palm. However, application of nitrogen fertilizer from urea would indicates losses in the soil by leaching, volatilization, and immobilization that can reduce nitrogen availibilty for plant uptake. Humic acid, urease and nitrification inhibitor are materials that can reduce nitrogen losses in the soil, so its availability is abundance for plant uptake. Urea coated by humic acid would increase fertilizer efficiency. The research aimed to evaluate the uses of urea coated humic acid with inhibitors on growth, biomass, and efficiency of oil palm seedling pre nursery phase. This research also aimed to observe total of available nitrogen and nitrogen losses in the soil with urea coated by humic acid and urease inhibitor. These trials were conducted in Oil Palm Research Institute, Bogor on April 2023 – Februari 2024. There were two trials i.e., experiment with oil palm seedling and nitrogen available in the soil within 10 days. The experimental designs for seedling experiment was randomized complete block with two factors, where factor 1 (nitrogen fertilizer types) were a). urea fertilizer, b). urea fertilizer + humic acid, c). humic coated urea (HCU) and factor 2 (inhibitor types) were a). without inhibitor, b) urease inhibitor (UI), c). nitrification inhibitor (NI), and d). IU + NI. The experimental design for soil experiment was randomized complete block with 7 treatments i.e., a).control, b). urea fertilzer, c) urea + UI, d). urea + humic acid, e). urea + humic acid + UI, f). HCU, g). HCU + UI. Overall, Humic coated urea in factor 1, gave highest result of overall vegetative growth on oil palm seedling which are plant height, number of leaves, stem diameter, greenish value of leaf and leaf area, root length and volume, fresh shoot and root weight, dry root weight, and nitrogen fertilizer efficiency. The increment of fresh shoot weight was around 28,94% compared to urea fertilizer alone. In factor 2, uses of inhibitor urease gave highest result in plant height at 16 WAP and the increment in 10 weeks. Combination of humic coated urea and inhibitor urease increase plant height at 16 WAP around 28,94% and dry root weight 79,17% compared to urea without inhibitor. There were positive correlation between vegetative variables and between nitrogen uptake with vegetative variables. Negative correlation occurred between shoot and root nitrogen content and vegetative variables. In the soil experiment, humic coated urea gave highest results in total ammonium and nitrogen available while uses of urease inhibitor decrease available in the soil but also decrease in nitrogen leaching.
Collections
- MT - Agriculture [3787]