Studi Rubungan Jenis Kayu dengan Bentuk Kerusakan Contor Uji Lentur Statis dan Tekan Maksimum Sejajar Serat
Abstract
Perubahan bentuk atau deformasi terjadi apabila adanya tegangan yang bekeIja pada seluruh bagian benda sesuai dengan besamya tegangan tadi . Berdasarkan grafik hubungan tegangan-regangan, deformasi yang terjadi terdiri dari tiga bagian yaitu : perubahan bentuk tidak tetap, pembahan bentuk tetap dengan patahan dan perubahan bentuk tetap dengan patahan. Kerusakan ini seharusnya menjadi pertimbangan penting dalam penentuan faletor keamanan kayu konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis ka)'ll~gillLbe_ntuklrelllsak~l ~ uji ~ekan-maksimum sej'!iaueraLlllgbat pembebanan diatas batas proposional atau l11e~apai beban maksimum, Jenis kayu yang diamati terdiri dari sepuluh jenis kayu, yaitu kayu keruing (DipterocarplIs borneensis), kempas (Koompasia malaeeensis), sonokeling (Dalbergia latifolia), bangkirai (Shorea laevifolia), damar laut (Shorea faleifera), kamper (Dryobalanops aromatika), meranti meral! (,Shorea leprosllla), agathis (Agat"is alba), sengon (Paraserianthes faleataria) dan balsa (Ochroma lagopIIs). Kayu berbentuk kaso (luas penampang (4x6)cm dan (5x7)cm, panjang 4 meter) dikonversi menjadi contoh uji yang mengacu pada standar BS 373-75.
Collections
- UT - Forestry Products [2377]