Pengaruh pemupukan nitrogen - kalium dan frekuensi penyiraman air terhadap pertumbuhan dan mutu bibit sengon (Parasericnthes falcataria (L) Nielsen)
View/ Open
Date
1993Author
Simanjuntak, Bonar Parhorasan
Sopandie, Didy
Argasasmita, Muchtar
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan N-K dan frekuensi penyiraman terhadap pertum- buhan dan mutu bibit sengon.
Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Jurusan Budi Daya Pertanian IPB, Baranangsiang Bogor dimulai pada bulan Januari 1992 sampai dengan Mei 1992.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap sebagai rancangan lingkungan dan disusun secara faktori- al. Faktor pertama adalah frekuensi penyiraman yang ter- diri atas dua taraf yaitu: penyiraman setiap hari (S1) dan penyiraman dua hari sekali (S2). Faktor kedua adalah pemupukan nitrogen-kalium yang terdiri atas empat taraf yaitu: 0 g Urea + 0 g KCl (PO), 0,5 g Urea 0.5 g KC1 (P1), 1 g Urea + 1 g KCl (P2) dan 1.5 g Urea + 1.5 g KC1 (P3). Percobaan dilakukan dengan tiga ulangan.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa pertumbuhan dan mutu bibit sengon sangat nyata dipengaruhi oleh frekuensi penyiraman air pada semua peubah yang diamati. Pengaruh dosis pupuk juga sangat nyata pada hampir semua peubah yang diamati, kecuali untuk peubah mutu bibit. Pengaruh interaksi kedua faktor perlakuan terlihat nyata pada pe- ubah tinggi tanaman, berat kering (BK) Tajuk dan BK Akar.
Penyiraman dua hari sekali menghasilkan pertumbuhan bibit yang lebih rendah dibandingkan dengan penyiraman setiap hari untuk semua peubah yang diamati. Penyiraman dua hari sekali memperlihatkan indeks mutu bibit yang lebih rendah dibandingkan dengan penyiraman setiap hari.
Penyiraman setiap hari menyebabkan lebih tingginya evapotranspirasi tanaman dibandingkan dengan bibit yang disiram dua hari sekali. Efisiensi penggunaan air ter- tinggi dicapai pada penyiraman dua hari sekali. Efisien- si penggunaan air tidak berkorelasi positif dengan pertam- bahan BK biomassa bibit sengon.
Bibit yang tidak mendapatkan pupuk N-K (PO) menun- jukkan pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan bibit pada pemupukan P1, P2 dan P3. Pertumbuhan bibit dan dicapai pada perlakuan indeks mutu bibit yang terbaik pemupukan 1 g/bibit (P2)…dst