Dampak pembinaan industri kerajinan bambu terhadap penyerapan tenaga kerja dan pendapatan di desa Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang
Abstract
Menurut konsep Direktorat Jenderal Industri Kecil, program pembinaan dan penyuluhan merupakan bagian dari usaha pembinaan industri kecil sektor infor- mal. Program pembinaan industri kerajinan bambu diarahkan pada penciptaan iklim usaha yang menunjang dan menguntungkan serta pemberiaan bantuan, dalam bentuk perangkat keras maupun lunak. Berbeda dengan industri besar dan menengah yang umumnya terdapat di kota-kota, maka tujuan memajukan industri kecil bukan hanya untuk peningkatan output dan nilai tambah, tetapi terutama untuk membantu mencip- takan kesempatan kerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan. Potensi yang dimiliki industri kerajinan bambu, sebagai sektor informal yang dinamik, efisien dan menguntungkan secara ekonomi, memerlukan pembinaan-pembinaan khususnya bagi tenaga kerja yang terlibat di dalamnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pelaksanaan pembinaan industri kerajinan bambu, (2) Perkembangan industri kerajinan bambu dan kaitannya dengan upaya pembinaan, (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja dan pendapatan di industri kerajinan bambu, dan (4) Dampak pembinaan industri kerajinan bambu terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja dan pendapatan peserta.
Analisis kuantitatif menggunakan model ekonometrika dengan sistem per- samaan simultan dan diduga dengan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Squares). Data yang dikumpulkan adalah data primer dari 29 responden pengrajin kerajinan bambu dan 18 responden tenaga kerja upahan. Tingkat ketrampilan, jumlah angkatan kerja keluarga yang dimiliki, besarnya kredit yang diterima dan besarnya biaya bahan baku berpengaruh terhadap penyera- pan tenaga kerja total, tetapi diperoleh penyeratapan tenaga kerja total tidak respon- sif terhadap semua peubah yang ada.
Penyerapan tenaga kerja dalam keluarga dipengaruhi oleh tingkat ketrampilan pengrajin, jumlah angkatan kerja keluarga yang dimiliki, jumlah kredit yang diteri- ma, besarnya biaya bahan baku, pendapatan dari luar kerajinan dan penyerapan tenaga kerja luar keluarga. Sedangkan penyerapan tenaga kerja dari luar keluarga hanya dipengaruhi oleh peubah besarnya biaya bahan baku dan penyerapan tenaga kerja dari dalam keluarga. Penyerapan tenaga kerja luar keluarga juga responsif ter- hadap besarnya biaya bahan baku dan penyerapan tenaga kerja dari dalam keluarga.
Pendapatan pengrajin dipengaruhi oleh penyerapan tenaga kerja total, jumlah kredit yang diterima, jumlah pesanan, dan besarnya modal kerja, tetapi pendapatan pengrajin tidak responsif terhadap semua peubah yang ada.
Upah buruh, pendidikan pekerja/buruh, dummy jenis kelamin, dan dummy pekerjaan utama berpengaruh terhadap curahan kerja tenaga kerja upahan, tetapi cu- rahan kerja tenaga kerja upahan ini tidak responsif terhadap peubah-peubah yang ada. Pendapatan tenaga kerja upahan dipengaruhi oleh curahan kerja buruh, tatapi tidak responsif terhadap peubah yang ada…dst