Analisis faktor-faktor kebijakan yang mempengaruhi realisasi investasi agribisnis di Propisi DATI II Sumatra Barat
View/ Open
Date
1996Author
Kurniawan, Hengky Z.R.
Wiryokusumo, Hardjanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Kondisi investasi di Sumatera Barat (khususnya investasi agribisnis) dihadapkan pada permasalahan rendahnya tingkat realisasi proyek-proyek investasi. Sampai dengan 31 Desember 1995, realisasi investasi yang telah berjalan baru mencapai 45,14% dari nilai persetujuan, bahkan apabila realisasi investasi PT. Semen Padang dikeluarkan, tingkat realisasi tersebut hanya sebesar 22,74%. Kegiatan agribisnis sendiri yang investasinya hanya bergerak pada kegiatan subsistem budidaya dan subsistem pengolahan selama periode 1981-1995, baru merealisasikan 23,61%, berada di bawah realisasi investasi non agribisnis yang mencapai 30,94%.
Terjadinya kondisi tersebut sedikit banyaknya dipengaruhi oleh beberapa faktor kebijakan (mengacu pada temuan BKPM, 1995) sebagai berikut:
Alokasi Kredit Perbankan dan Tingkat Suku Bunga Pinjaman
Selama periode 1982-1995/1996, kredit kegiatan agribisnis menunjukkan peningkatan baik secara absolut maupun relatif. Namun apabila dilihat setiap tahunnya, pangsanya selalu berada di bawah pangsa kredit untuk kegiatan jasa, industri dan pertambangan dan kegiatan lain-lain. Rasio nilai persetujuan investasi terhadap alokasi kredit dengan nilai rata-rata 0,9 menunjukkan ketidaksiapan perbankan untuk membiayai kegiatan investasi agribisnis. Kegiatan agribisnis juga mempunyai daya serap yang rendah terhadap kredit disebabkan tingginya tingkat suku bunga pinjaman yang diberlakukan bank-bank di Sumatera Barat,
Perizinan dan Persetujuan Penanaman Modal