Pengaruh batang bawah dan jenis bibit serta studi anatomi bidang penyambungan pada bibit grafting duku (lansium dimesticum corr.)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Membandingkan pertumbuhan bibit duku antara batang bawah tunggal dengan batang bawah ganda. 2). Membandingkan pertumbuhan bibit seedling, bibit grafting dengan entres tanaman juvenil, dan grafting dengan entres tanaman dewasa. 3). Mengetahui perkembangan kalus, pembentukan kambium baru, dan pembentukan xilem serta floem sekunder. Penelitian dilaksanakan di rumah plastik Kebun Percobaan Tajur IPB dan Laboratorium Balitbang Botani Bogor dari bulan Januari 2002 sampai Januari 2003.
Penelitian batang bawah dan jenis bibit menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah batang bawah yaitu batang bawah tunggal (A1) dan batang bawah ganda (A2). Faktor kedua adalah jenis bibit, yaitu bibit seedling (BO), bibit grafting dengan entres tanaman juvenil (B2) dan bibit grafting dengan entres tanaman dewasa (B2). Dari kedua faktor yang diuji terdapat enam kombinasi perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari tujuh ulangan.
Pengamatan anatomi bidang penyambungan menggunakan tiga perlakuan, yaitu grafting dengan entres tanaman juvenil, grafting dengan entres tanaman dewasa dan approach grafting (antara dua seedling). Perlakuan diulang empat kali. Jumlah total bibit yang diamati sebanyak 120 bibit, yaitu 40 bibit grafting dengan entres tanaman juvenil, 40 grafting dengan entres tanaman dewasa, dan 40 bibit approach grafting.
Perlakuan batang bawah ganda lebih baik daripada batang bawah tunggal pada peubah panjang akar tunggang, bobot basah batang bagian bawah dan bobot kering batang bagian bawah pada 61 Minggu Setelah Approach Grafting (MSAG). Batang bawah tunggal memberikan hasil lebih baik pada peubah jumlah cabang dan bobot kering batang bagian atas.
Bibit seedling lebih baik daripada kedua bibit grafting pada peubah bobot basah batang bagian atas, bobot basah dan bobot kering akar kecil ( 2-5 mm), bobot kering daun, bobot kering tangkai daun dan bobot kering akar tunggang. Bibit grafting dengan entres tanaman juvenil dan bibit grafting dengan entres tanaman dewasa lebih baik daripada bibit seedling pada peubah jumlah cabang, bobot basah dan bobot kering batang bagian bawah…dst