Pengaruh waktu awal kejutan panas terhadap keberhasilan triploidisasi Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.)
View/ Open
Date
1995Author
Setiadi, Yudi
Carman, Odang
Sumantadinata, Komar
Metadata
Show full item recordAbstract
Masalah utama yang sering ditemukan dalam budidaya ikan nila merah (Oreochromis sp.) adalah matang gonad yang terlalu cepat dan pemijahan yang tidak terkontrol sehingga menimbulkan kepadatan yang berlebihan serta memperlambat pertumbuhan. Salah satu metode alternatif untuk menanggulanginya adalah dengan menyediakan benih ikan triploid. Ikan triploid akan menjadi steril sehingga dapat mening- katkan produksinya.
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu awal kejutan panas (3, 4, 5 dan 6 menit setelah pembuahan) terhadap keberhasilan triploidisasi ikan nila merah (Oreochromis sp.) dengan suhu 41°C selama 3,5 menit.
Induk nila merah betina dan jantan yang telah matang gonad dicampurkan dalam akuarium dengan perbandingan 1:1. Setelah induk memijah secara alami, telur dieram dalam mulut betina. Waktu nol menit setelah pembuahan ditentu- kan setelah semua telur dari ovulasi pertama dieram dalam mulut betina.
Pada kontrol diperoleh derajat penetasan telur (HR) yang tertinggi, namun derajat pembuahannya (FR) terendah. Sedangkan pada perlakuan waktu awal kejutan panas 3 menit setelah pembuahan diperoleh nilai derajat pembuahan (FR) yang tertinggi, tetapi derajat penetasan (HR) dan kelang- sungan hidup larva umur tujuh harinya (SR1-7) yang paling rendah. Tingkat kelangsungan hidup larva umur tujuh hari (SR1-7) pada kontrol masih mempunyai persentase SRL-7 yang lebih rendah dibandingkan perlakuan waktu awal kejutan panas 4 menit setelah pembuahan.
Pada ikan nila merah diploid didapatkan jumlah maksi- mal nukleolusnya adalah empat per sel dan jumlah kromo- somnya 44, dengan dua kromosom penanda. Pada ikan nila merah triploid diperoleh jumlah maksimal nukleolusnya enam per sel dan memiliki 66 kromosom dengan tiga kromosom penanda.
Untuk mengetahui keberhasilan triploidisasi dilakukan penghitungan jumlah maksimal nukleolus terhadap sekitar 200 sel setiap ekor ikan…dst