Studi usaha peningkatan kualitas patung kayu pada pengrajin di giayar-Bali
View/ Open
Date
1990Author
Palgunadi, IG. Patria
T. R. Mardikanto
Pandit, Ketut N.
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam karya seni pahat, patung kayu merupakan primadona yang menjanjikan harapan besar sebagai penghasil devisa negara dari sektor bukan migas. Dari 470.410 ро- tong patung kayu bernilai USD 1.818.976 yang diekspor pada tahun 1984, meningkat menjadi 7.801.040 potong patung kayu yang bernilai USD 16.312.400,44 pada tahun 19881). Sebanyak 92,31% potong patung kayu yang diekspor adalah jenis-jenis patung yang di cat. Negara tujuan ekspor patung kayu dari Gianyar, Australia, Eropa dan Jepang. Bali ini adalah Amerika, Sebanyak 80% pengrajin yang mengekspor patungnya pernah mendapatkan keluhan/penolakan dari konsumen (claim), akibat patung kayu mengalami retak/ pecah setelah beberapa minggu di dalam rumah para konsumen. Perbedaan besarnya susut dari ketiga bidang orientasi kayu ketika terjadinya proses penyusutan kayu menyebabkan patung kayu tersebut mengalami retak/pecah. Kelembaban di dalam rumah yang dihangatkan di Amerika dan Eropa adalah sekitar 6-8%, bahkan dapat mencapai 5-6% pada keadaan tertentu (Anonymous, 1986). Untuk pencegahan retak/pecah pada patung kayu ekspor, pengrajin telah dianjurkan oleh Dinas Kehutanan dan Dinas Perindustrian Propinsi Bali melakukan usaha stabilisasi dimensi dengan cara mengering- kan patung memakai kilang pengering (kiln) ataupun dengan menggunakan Polyethylene Glycol 1000, dengan konsentrasi 30% (PEG-1000,30%).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa jauh usaha-usaha yang dilakukan pengrajin di Gianyar, Bali, dalam meningkatkan kualitas patung yang dihasilkan. ...
Collections
- UT - Forestry Products [2325]