Distribusi vertikal tuna berdasarkan kedalaman mata pancing rawai tuna dan suhu air hasil pengukuran minilog-TD
Abstract
Indonesia memiliki sumberdaya hayati perikanan yang sangat potensial, sehingga sub sektor perikanan merupakan penghasil devisa yang tidak sedikit jumlahnya. Dari beberapa jenis komoditas perikanan, tuna termasuk ke dalam jenis komoditas yang mempunyai peluang investasi yang berdaya saing tinggi, baik dipasar domestik, regional maupun internasional. Komoditas tuna merupakan salah satu komoditas andalan ekspor non migas Indonesia.
Salah satu cara untuk meningkatkan hasil tangkapan adalah dengan cara mengerahkan unit penangkapan ikan menuju daerah penangkapan yang menguntungkan disertai dengan jenis alat tangkap yang sesuai untuk menangkap ikan tujuan penangkapan. Rawai tuna atau tuna longline merupakan salah satu alat tangkap yang efektif dan khusus ditujukan untuk menangkap tuna, karena konstruksinya yang mampu menjangkau kedalaman renang (swimming layer) tuna (Farid et al., 1989 vide Suharto, 1995).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari teknik penangkapan tuna menggunakan alat tangkap rawai tuna (tuna longline), mempelajari perbedaan angka hasil pengukuran langsung menggunakan Minilog-TD dengan hasil perhitungan rumus Yoshihara dan mempelajari distribusi vertikal tuna berdasarkan kedalaman mata pancing rawai tuna dan suhu air hasil pengukuran Minilog-TD.
Penelitian ini menggunakan metode exprimental fishing, pengambilan data di lapangan berlangsung selama satu bulan dengan mengikuti cruise kapal tuna longline KM. Samodra 08 milik PT. Perikanan Samodra Besar (PT. PSB), yaitu pada bulan Maret 1999. Data primer diperoleh dari hasil uji coba minilog TD di perairan selatan Jawa pada posisi 12°31' LS13°19' LS 110°29' BT111°87' BT, serta hasil tangkapan rawai tuna yang diperoleh. Data sekunder diambil dari infomasi PT. Perikanan Samodra Besar dan dari literatur sumber bacaan lain yang terkait.
Alat minilog-TD digunakan untuk mengukur suhu dan kedalaman. Pemasangan minilog-TD pada salah satu branch line dilakukan secara purposive di...