Evaluasi kesuburan kimia tanah sawah intensifikasi dengan menggunakan metode minus one test
View/ Open
Date
1997Author
Harniza, Helvia
Idris, Komaruddin
Widowati, Ladiyani Retno
Metadata
Show full item recordAbstract
Sejalan dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan pangan penduduk terus bertambah. Namun lahan pertanian tidak bertambah. Bidang intensifikasi dengan penerapan telnologi tertentu merupakan salah satu faktor penentu dalam melestarikan swasembada beras. Untuk melestarikan swasembada beras, Indonesia dihadapkan pada gejala kenaikan produksi yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi kesuburan kimia tanah sawah intensifikasi berdasarkan percobaan metode minus one test.
Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Puslittanak, Laladon Bogor. Analisis tanah dan tanaman dilakukan di laboratorium kimia Puslittanak dan laboratorium kimia Jurusan Tanah IPB. Jenis tanah yang digunakan dalam penelitian meliputi Ultisol Banjarbaru, Inceptisol Solok dan Inceptisol Belitang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 9 berdasarkan metode minus one test dan 3 ulangan pada masing- masing tanah. Perlakuan tersebut meliputi kontrol, lengkap(NPKSCaMg Jerami), (-N),(-P), (-K), (-S), (-Ca), (-Mg) dan (-Jerami). Pupuk yang digunakan meliputi urea (200 ppm N), H3PO4 (200 ppm P), KCI (200 ppm K), ZA (50 ppm S), CaCO3 (50 ppm Ca/pot), MgCO3 (50 ppm Mg/pot) dan pemberian 5 ton jerami/ha.
Peubah yang diamati pada fase pertumbuhan vegetatif adalah jumlah rumpun/pot dan bobot kering jerami. Pada saat panen dilakukan pengambilan contoh tanah dan tanaman kemudiaan dianalisis kandungan haranya, masing-masing N, P, K dan S untuk tanah dan N, P, K, S, Ca dan Mg untuk tanaman.
Belerang merupakan unsur utama yang membatasi pertumbuhan tanaman padi pada ketiga tanah percobaan.
Faktor pembatas pertumbuhan tanaman berturut-turut adalah unsur S, P dan K pada Ultisol Banjarbaru, S dan Mg pada Inceptisol Solok serta S, P dan K pada Inceptisol Belitang.