Hubungan antara jenis dan kerapatan vegetasi dengan kadar bahan organik dan ketebalan lapisan permukaan tanah pada suatu transek lereng di daerah gunung walat, sukabumi
View/ Open
Date
1982Author
Sigit, Hermono
Wiradisastra, Uup S
Yogaswara, Anang S
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan Penelitian ini adalah: (1) mempelajari hubungan antara jenis dan kerapatan vegetasi dengan kadar bahan organik dan ketebalan lapisan permukaan tanah pada suatu transek lereng, (2) mengidentifikasi peranan lereng terhadap sebaran kadar bahan organik pada profil lereng, dan (3) menjajagi kemungkinan penggunaan foto udara hitam putih untuk memprediksi kadar bahan organik lapisan permukaan tanah. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan analisis di lapang, analisis laboratorium, dan analisis foto udara.
Hasil yang dicapai dari analisis di lapang dan laboratorium akan dipakai sebagai parameter pembanding untuk menguji kemampuan foto udara di dalam memprediksi kadar bahan organik lapisan permukaan tanah.
Di daerah penelitian dijumpai variasi lereng dengan jenis dan kerapatan vegetasi yang berbeda sehingga sangat sulit untuk mengidentifikasi faktor yang berperan terhadap kontribusi kadar bahan organik tanah. Namun demikian masih diperoleh indikasi bahwa (1) kadar bahan organik di bawah puspa lebih tinggi dari pada di bawah damar, (2) vegetasi makin rapat cenderung meningkatkan kadar
bahan organiknya, (2) vegetasi makin rapat cenderung mempunyai lapisan permukaan yang makin tebal, dan (4) peranan lereng terhadap sebaran kadar bahan organik sangat sulit untuk diidentifikasi. Namun diduga bahwa kadar bahan
organic meningkat sebagai akibat peningkatan kerapatan
vegetasinya dan juga sebagai akibat adanya pengangkutan
bahan organik dari lereng bagian atas.
Hubungan-hubungan yang diperoleh di lapang perlu dimanfaatkan untuk memprediksi kadar bahan organik tanah dari foto udara.
Dari analisis foto udara hitam putih skala 1:10 000 ternyata dapat dipakai untuk mengidentifikasi jenis dan menafsirkan kerapatannya. Tingkat ketelitian dan ketepatannya tergantung kemampuan interpreter. Dengan demikian secara tidak langsung prediksi kadar bahan organik tanah dapat dilakukan dari foto udara.