Pemanfaatan Kompos Kirinyuh, Serbuk Gergaji dan Arang Sekam Untuk Media Semai Jati (Tectona Grandis)
Abstract
Secara UmUll1 pcnelitian iui bertujuan untuk meningkatkan kualitas scmai. pcmanfaatan bahan dan limbah organik. peu:buatan media scmai bcr~lIalits dan menguHlngi kerusakan lingkungan. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian adalah untuk Illcngetahui komposisi media yang mampu memberikan respon tumbuh yang baik bagi scmai jati. Penelitian dilakukan di rumah kaea FakuItas kehutanan IPB. berlangsung dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2000. Dilakukan dalam dua tahap. yaitu tahap persia pan dan pelaksanaan. Tahap Persiapan adalah untuk penyediaan media (pengomposan bahan dan limbah organik yang dicampur dengan dekompaser dengqn kompasisi media menggunakan rancangan faktorial 3 X 3) dan pengecambahan semai jati. Sedangkan tahap pelaksanan adalah pengamatan dan pengukuran terhadap pa,raI~leter tumbuh (diameter. tinggi. BKT. NPA. kckokohan dan NPA) kemudian dilanjutk,m dengan analisis statistik dengan menggunakan paket program SPSS dan Uji Wilayah Duncan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter tumbuh, anal isis fisik dan hara media dilakukan untuk mengetahui pengaruh kondisi fisik dan ketersediaan hara media terhadap parameter tumbuh. serta regresi linear untuk melihat hubungan parameler lumbuh lerhadap unsur ham (C, N. P, K. dan Cal. Analisis 51atistik terhadap keragaman hasil pengukuran parameter lumbuh perlakuan A (raktar media) membcrikan pengaruh yang nyatH tcrhadap pertambahan diameter. NPA. BKT dan 1MB. Sedangkan llntllk pertambahan tinggi dan kekokahan tidak berbeda nyatcl. Kemudian untuk perlakuan B (faktor dekompaser) tidak mCll1berikan pcilgaruh yang berbeda nyata untuk seHUICl parameter. dell1ikian juga interaksi antara faktor media dengan dekomposer. Hasil uji sifat 11sik media menunjukkan bahwa faktor media, yaitu media 3 memiliki kondisi aerasi dan drclinase yang baik mendekati kondisi kontro!. hal ini dilihat dari perbandingan nilai KPA : KPU. yailll 59 : 41. Menuml HanlZah (1983) keadaan ideal bila setengah dari mang pori lersebullerisi udara dan setengahnya lerisi air. Harjowigeno (1987) mengatakan bahwa unSllr hara esensial adalah unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur hara lain. Hasil analisis hara menunjukkan bahwa kandungan ham unluk setiap lahap media menempali harkat tinggi dan S(lngat linggi (C. N, P. K dan Cal dibandingkan dengan konlrol. Sehingga media 3 (tahap 3) pada. faktor media mampu memberikan pengaruh yang beda nyata lerhadap perlambahan diameter. NPA dan Hv1B. BKT mempakan indikator kemampuan semai untuk menyerap hara media, secara langsung menentukan besarnya pertumbuhan semai. Sedangkan NP A adalah indikator kondisi fisiologis lllmbuhan dalam kaitannya dengan evapotranspirasi dan daya adaptasi terhadap lingkungan. NP A ditentukan oleh perkembangan bagian pucuk dan akar. Nilai NP A yang ditemukan besar menuqjukkan 11 pcrkcll1bangan bagian pucuk lebill besar dari akar. hal ini disebabkan tingginya kandungan 11ara media. Nilai NPA yilg besar sulit bagi semai untuk adaptasi di lapangan. Hasil analisis regresi linear untuk melihat hubungan BKT dan 1MB terhadap unsur hara dipcrolch nilai korelasi dan R:! yang berbeda-beda. BeragmnnY;l nilai yang ditcmukan l11cllunjukkan variasi hubungan dan kemampuan untuk menjelaskanl1ubungan ullsur hara dalam mcmpengamlli nirai BKT dan NPA. Untuk unsur hara P. Ca dan Mg memiliki hubungan yang lemah terhadap pertambahan nilai BKT, hal ini ditunjukkan oleh nilai korelasi yang kedl (r< D. 5). Sedangkan kemampuannya untuk menjelaskan hubungan tersebutjuga kedl (R'<D.5). Untuk unsur hara C, N. K dan nilai CIN rasio memiliki hubungan yang.kuat terhadap pertambahan nilai BKT (r>D.5) demikian juga dengan kemampuannya untuk menjeiaskan keterkaitan hubungan tersebut besar (R1>O.5). Untuk pertambahan nilai NPA. unsur hara C. N. P. K dan nilai elN menunjukkan hubungan yang lemah (r< D. 5). Sedangkan kemampuannya untuk menjelaskan hubungan tersebut juga kecil (R'< D. 5). Untuk unsur hara Ca dan Mg rasio memiliki hubungan yang kuat terhadap pertambahan nilai NPA (C>D.5) demikian juga dengan kemampuannya untuk menjelaskan keterkaitan Imbungan tersebut besar (R'> D. 5). Untuk nilai kekokohan scmai yang diharapkan adalah kccil, yaitu seimbang antara pertambahan tinggi dengan diameter. Namun dalam hal ini nilai kekokohan semai yang dihasilkan bcsar. hal ini mcnllnjukkan ketidak seimbangan pertambahan tinggi dengan diameter. Meskipun nilai 1MB yang diperoleh besar. Dekomposer yang di,,'Unakan (EM-4 dan EM-4 + urea) tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata untuk semua parameter tumbuh. Berarti bahwa jenis dekomposer dalam pembuatan media kompos tidak mempengaruhi pertumbnhan semai. Dengan kata lain kedua dekomposer dapat digllnakan dalam proses dekomosisi. Demikian juga dcngan tidak adanya interaksi antara medic] dengan dekomposer. merupakan indikasi dengan hanya mempergunakan kompos bahan organik (kirinyuh) dengan limbah organik (arang sekam:'dan scrbuk gcrgaji) tanpa dekomposer IlUUUpU ·untuk meningkatkan pertambahan diameter. BKT dan IMB semai. Media ini bisa jadi media alternatif disamping m'edia [anah (lop soil).
Collections
- UT - Forest Management [2981]