Pengikatan C-Organik setelah Penambahan Beberapa Jenis Kompos pada Dua Jenis Tanah dengan Tutupan Lahan yang Berbeda
Abstract
Kadar bahan organik dalam tanah ditentukan oleh dua faktor yaitu sifat
tanah itu sendiri dan sumber bahan organik yang diterima oleh tanah. Sumber
bahan organik yang diterima oleh tanah berasal dari vegetasi alami (atas
permukaan tanah), dari bawah permukaan tanah (akar tanaman) serta diberikan
dalam bentuk amelioran berupa kompos. Secara umum, kadar bahan organik di
dalam tanah tidak lebih besar dari 3-5 persen, tetapi pengaruhnya sangat penting
bagi tanah. Bahan organik di dalam tanah terdapat dalam tiga bentuk yaitu bebas,
berikatan dengan klei, serta berikatan dengan Al dan Fe. Kemampuan tanah dalam
mengikat bahan organik berbeda-beda pada setiap jenis tanah, dalam hal ini
terkait dengan tipe dan kadar klei, serta kadar Al dan Fe. Di samping itu, vegetasi
alami dan tutupan lahan yang berada di atas permukaan tanah juga mempengaruhi
kadar bahan organik dalam tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dua jenis tanah
dalam mengikat bahan organik yang berasal dari kompos dikaitkan dengan
perbedaan tutupan lahan.
Contoh tanah yang digunakan yaitu Andosol Sukamantri dan Latosol
Dramaga dengan tutupan lahan berupa tegalan dan kebun campuran. Contoh tanah
diambil dari dua kedalaman teratas pada setiap jenis tanah. Bahan organik yang
ditambahkan berupa kompos kotoran sapi, kompos kotoran ayam dan kompos
jerami. Sifat-sifat tanah yang ditetapkan meliputi kadar C-organik, Al-dd dan
tekstur tanah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kompos mengakibatkan
terjadi peningkatan kadar C-organik terikat klei, C-organik terikat Fe dan Al serta
bahan organik bebas pada setiap jenis tanah. Besarnya peningkatan C-organik
yang terikat selama masa inkubasi 3 bulan bervariasi antar dan pada setiap jenis
tanah. Tanah Andosol Sukamantri mengikat bahan organik dalam jumlah yang
lebih kecil dibandingkan Tanah Latosol Dramaga. Tanah dengan tutupan lahan
kebun campuran mengikat bahan organik dalam jumlah yang lebih kecil
dibandingkan tutupan lahan tegalan. Kadar C-organik terikat klei lebih besar
dibanding kadar C-organik terikat Fe dan Al serta bahan organik bebas pada
setiap jenis tanah. Tanah Andosol Sukamantri memiliki ratio klei terhadap bahan
organik dan ratio Al-dd terhadap bahan organik yang rendah dibanding tanah
Latosol Dramaga. Ratio klei terhadap bahan organik dan ratio Al-dd terhadap
bahan organik pada lapisan atas lebih rendah dibanding lapisan bawah pada setiap
jenis tanah. Ratio klei terhadap bahan organik dan ratio Al-dd terhadap bahan
organik pada setiap jenis tanah mengalami penurunan setelah dilakukan
penambahan kompos.