Pengaruh pemberian kapur dan kotoran ternak terhadap kualitas dan produksi kompos pada pengomposan jerami padi
Abstract
Pengomposan merupakan metode yang aman dan tanpa polusi untuk menangani limbah jerami padi. Kompos yang diperoleh merupakan pupuk organik alternatif dalam menjawab masalah mempertahankan kadar bahan organik pada tingkat yang memuaskan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman di negara-negara tropis dan subtropis. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah yang ada berupa jerami padi dan pupuk kandang untuk dijadikan kompos dengan kualitas yang baik dalam waktu sesuai kebutuhan petani yang memerlukannya.
Jerami padi dengan bantuan aktivator kotoran ayam,
babi, dan sapi sebagai wakil hewan golongan unggas, hewan
berperut satu dan berperut empat; dan dengan faktor lain
diusahakan dalam keadaan optimum, dijadikan kompos dalam
waktu 10 minggu.
Diharapkan dari perlakuan tersebut diperoleh suatu kombinasi perlakuan yang menghasilkan kompos
dengan kualitas yang baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kompos walaupun memiliki nisbah C/N di atas 20 yang berarti seluruh kompos belum matang, tetapi secara keseluruhan dengan nilai KTK di atas 100 me/100 g dan ditunjang oleh uji fisik
menunjukkan bahwa kompos telah matang. Kompos dengan kualitas yang baik dan produksi yang besar dihasilkan dengan pemberian kotoran ayam, dan urutan selanjutnya adalah kotoran babi, kotoran sapi, dan tanpa kotoran. Pemberian kapur yang tidak optimum mengakibatkan sedikitnya pengaruh yang diberikan pada pengomposan jerami padi.